Pola Diagonal merupakan pola teknis sederhana yang memberikan indikasi exit dan entry untuk masuk market. Pola diagonal menjadi salah satu pola favorit untuk trading karena metodenya cukup mudah digunakan dan Anda dapat mengidentifikasi risiko dengan jelas. Artikel ini akan menggambarkan bagaimana pola diagonal membentuk bullish dan bagaimana cara untuk mengatur entry dan exit pada titik parameter agar dapat melakukan transaksi yang potensial.
Mengukur Gelombang
Dengan pertimbangan stop loss dan take profit seperti ini, Anda dapat trading dengan rasio risk/reward 1:3, yang tentunya membawa peluang lebih baik dari rasio 1:2.
Namun ingat, tidak semua pola dan strategi trading akan selalu berhasil di setiap kesempatan, begitu pula cara trading dengan pola diagonal ini. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menggunakan teknik manajemen resiko seperti membatasi ukuran trading kurang dari 5 persen di setiap open trade.
Sumber:
dailyfx.com
Diagonal yang ideal terdiri dari lima gelombang. Setiap tiga gelombang ke downside akan lebih kecil daripada gelombang balik sebelumnya. Gelombang balik bergerak dari gelombang 1, 3, dan 5. Sebagai contoh, gelombang 5 akan lebih pendek dibandingkan dengan gelombang 3. Begitu juga dengan gelombang 3 akan lebih kecil dibandingkan dengan panjang gelombang 1.
Bila Anda menghubungkan gelombang 2 dan 4 gelombang 1 dan 3 dengan garis tren, maka akan terbentuk suatu segitiga (lihat garis abu-abu). Ini menjadi dasar pola diagonal bullish. Pola ini cenderung menipu follower tren karena harga terus memproduksi penurunan nilai tertinggi (lower high) dan penurunan nilai terendah (lower low). Para pengikut tren akan menganggap pola seperti ini sebagai indikasi tren bearish.
Bila Anda menghubungkan gelombang 2 dan 4 gelombang 1 dan 3 dengan garis tren, maka akan terbentuk suatu segitiga (lihat garis abu-abu). Ini menjadi dasar pola diagonal bullish. Pola ini cenderung menipu follower tren karena harga terus memproduksi penurunan nilai tertinggi (lower high) dan penurunan nilai terendah (lower low). Para pengikut tren akan menganggap pola seperti ini sebagai indikasi tren bearish.
Mengukur Gelombang
Dalam pola ideal di atas, lihatlah bagaimana gelombang 5 lebih pendek dari gelombang 3, sementara gelombang 3 lebih pendek dari gelombang 1. Hal ini menunjukkan trend yang lebih rendah dan tidak memiliki kekuatan.
Carilah perbedaannya dengan memakai indikator sederhana. Tentukan apa perbedaan yang muncul dalam pembentukan gelombang 5. Divergensi merupakan indikasi lain dari tren yang jenuh dan momentumnya melambat ke arah downside. Pola seperti ini cenderung kehilangan momentum dan beresiko bergerak tajam ke atas.
Hal lain yang penting untuk dipertimbangkan adalah membedakan akhir diagonal dan bentuk triangle. Triangle cenderung bergerak sideways karena mereka mengkonsolidasikan langkah sebelumnya, sedangkan diagonal cenderung terarah.
Carilah perbedaannya dengan memakai indikator sederhana. Tentukan apa perbedaan yang muncul dalam pembentukan gelombang 5. Divergensi merupakan indikasi lain dari tren yang jenuh dan momentumnya melambat ke arah downside. Pola seperti ini cenderung kehilangan momentum dan beresiko bergerak tajam ke atas.
Hal lain yang penting untuk dipertimbangkan adalah membedakan akhir diagonal dan bentuk triangle. Triangle cenderung bergerak sideways karena mereka mengkonsolidasikan langkah sebelumnya, sedangkan diagonal cenderung terarah.
Seperti yang dapat Anda lihat pada contoh grafik di atas, EURUSD mengarah ke sebuah ujung pergerakan downside. Harga terus menurun dan menciptakan lower high juga lower low. Para pengikut tren umumnya melihat price action semacam itu sebagai sinyal penerusan downtrend. Namun, panjang gelombang 5 terlihat lebih pendek dari gelombang 3, demikian juga gelombang 3 lebih kecil daripada gelombang 1. Hal ini memperjelas indikasi bahwa tren sebenarnya sedang melambat.
Sebagai tambahan, Anda bisa memanfaatkan RSI sebagai oscillator yang dapat memperlihatkan divergence. Pada contoh di atas, tampak bahwa meskipun harga kian menurun, oscillator tak mengkonfirmasinya dan justru membentuk higher low.
Cara Entry Trade Dengan Pola Diagonal
Saat gelombang 5 sedang terbentuk atau baru saja terselesaikan, kita dapat mulai menyusun posisi trading dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Gambar trend line dengan menghubungkan titik-titik puncak gelombang 2 dan 4
- Masuk trading saat harga menembus trend line atas tersebut
- Tempatkan stop loss di bawah swing low dari gelombang 5
- Posisikan take profit sejajar dengan level dimulainya gelombang 1
Dengan pertimbangan stop loss dan take profit seperti ini, Anda dapat trading dengan rasio risk/reward 1:3, yang tentunya membawa peluang lebih baik dari rasio 1:2.
Namun ingat, tidak semua pola dan strategi trading akan selalu berhasil di setiap kesempatan, begitu pula cara trading dengan pola diagonal ini. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menggunakan teknik manajemen resiko seperti membatasi ukuran trading kurang dari 5 persen di setiap open trade.
Sumber:
dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar