Artikel ini adalah lanjutan dari bagian (1) artikel dengan judul yang sama
Contoh divergensi reguler dengan indikator stochastic:
Pada chart USD/CHF daily berikut tampak pergerakan harga sedang dalam kondisi downtrend dengan terbentuknya level-level lower high dan lower low. Sebaliknya indikator stochastic gagal membentuk level low baru (lower low) setelah mencapai level 20%, dan bergerak diatas level 20% serta membentuk level low yang lebih tinggi (higher low) setelah garis %K memotong %D.
Keadaan ini mengisyaratkan akan terjadinya divergensi bullish yang berarti sinyal untuk membuka posisi buy. Sebagai konfirmasi yang sederhana kita bisa memperhatikan formasi bar candlestick yang terbentuk. Pada contoh ini kita bisa entry buy setelah formasi tweezer bottoms selesai terbentuk (gambar bawah).
Keadaan ini mengisyaratkan akan terjadinya divergensi bullish yang berarti sinyal untuk membuka posisi buy. Sebagai konfirmasi yang sederhana kita bisa memperhatikan formasi bar candlestick yang terbentuk. Pada contoh ini kita bisa entry buy setelah formasi tweezer bottoms selesai terbentuk (gambar bawah).
Dari contoh diatas kita bisa melihat bahwa divergensi pada indikator stochastic adalah leading indicator, dibandingkan dengan kaidah klasik yang hanya mengamati perpotongan garis %K dan %D dan cenderung lagging atau terjadi setelah harga bergerak. Dengan mengamati divergensinya, kita bisa mengantisipasi arah pergerakan harga selanjutnya, dalam hal ini pergerakan trend reversal akibat terjadinya divergensi regular bullish indikator stochastic.
Berikut dicontohkan kondisi divergensi hidden bearish sebagai sinyal penerusan trend (trend continuation):
Berikut dicontohkan kondisi divergensi hidden bearish sebagai sinyal penerusan trend (trend continuation):
Pada contoh diatas kita melihat pasar sedang bergerak downtrend dengan terbentuknya level-level lower high, sedang indikator stochastic tidak membentuk level lower high melainkan higher high. Memang level stochastic telah berada diatas 80% dan secara teoritis akan turun (kaidah dasar indikator stochastic), tetapi pada keadaan normal untuk kondisi pasar yang seperti ini seharusnya stochastic akan membentuk level lower high sesuai pergerakan harga. Divergensi hidden bearish yang terjadi mengisyaratkan bahwa kondisi downtrend akan terus dan kemungkinan berlangsung lebih kuat.
Perlu dicatat bahwa dalam hal ini semua kaidah dasar teori indikator stochastic masih berlaku, yaitu keadaan oversoldatau isyarat bullish jika telah mencapai level 20% dan overbought atau isyarat bearish jika mencapai 80%. Tidak hanya stochastic, tetapi juga semua indikator oscillator seperti RSI, MACD, CCI dan William%R. Namun demikian dalam keadaan normal semua indikator oscillator sering gagal dalam mengantisipasi arah trend.
Sering kali kita memperkirakan harga akan turun ketika indikator stochastic atau RSI telah mencapai angka diatas 80%, tapi kenyataannya harga terus rally dan indikator tetap pada level diatas 80%, dan juga sebaliknya untuk kondisi downtrend. Dengan mengamati divergensi yang terjadi, probabilitas kaidah dasar indikator oscillator dalam memprediksi arah pergerakan harga akan semakin besar. Hanya saja perlu konfirmasi tambahan untuk menentukan timing entry.
Sumber : www.babypips.com
Sering kali kita memperkirakan harga akan turun ketika indikator stochastic atau RSI telah mencapai angka diatas 80%, tapi kenyataannya harga terus rally dan indikator tetap pada level diatas 80%, dan juga sebaliknya untuk kondisi downtrend. Dengan mengamati divergensi yang terjadi, probabilitas kaidah dasar indikator oscillator dalam memprediksi arah pergerakan harga akan semakin besar. Hanya saja perlu konfirmasi tambahan untuk menentukan timing entry.
Sumber : www.babypips.com
Posting Komentar