0
Divergensi antara indikator teknikal dan pergerakan harga merupakan sinyal trading yang sering digunakan. Divergensi indikator juga bisa digunakan sebagai alat konfirmasi sebelum entry. Cara trading dengan pengamatan divergensi tidak hanya digunakan di pasar forex, tetapi juga populer diterapkan di pasar saham dan komoditi karena para pelaku yang menggerakkan harga pasar mempunyai karakteristik yang hampir sama. Indikator teknikal yang sering dilihat divergensinya terutama adalah indikator oscillator seperti RSI, MACD, stochastic, CCI dan William%R.

Divergensi indikator teknikal bisa dianggap sebagai leading indicator dan tidak terlalu sulit untuk dimonitor. Ciri utama trading dengan divergensi indikator teknikal adalah buy pada harga lembah (bottom price) atau mendekati level support, dan sell pada harga puncak (top price) atau dekat dengan level resistance. Jika diterapkan dengan parameter waktu indikator yang tepat, probabilitas kebenaran divergensi ini bisa cukup besar, walaupun kadang juga gagal, terutama jika pasar sedang didominasi oleh sentimen fundamental.

Divergensi pada indikator teknikal bisa terjadi karena melemahnya trend atau adanya momentum akan terjadinya pembalikan arah trend (trend reversal). Ada 2 jenis divergensi indikator teknikal:
1. Divergensi reguler (regular divergence)2. Divergensi hidden (tersembunyi) atau hidden divergence

Divergensi reguler

Divergensi regular digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya pembalikan arah trend. Jika pergerakan harga menunjukkan level Lower Low (LL), tetapi indikator teknikal menunjukkan Higher Low (HL) maka kondisi tersebut dikatakan divergensi regular bullish. Keadaan ini terjadi pada saat akan berakhirnya downtrend. Jika indikator oscillator gagal untuk membuat level Low baru, maka kemungkinan pergerakan harga akan berbalik arah dari downtrend ke uptrend.
Illustrasi untuk divergensi regular bullish:


Sebaliknya jika pergerakan harga menunjukkan level Higher High (HH) tetapi indikator teknikal menunjukkan Lower High (LH) maka disebut divergensi regular bearish. Biasanya keadaan ini terjadi pada saat akan berakhirnya kondisi uptrend. Jika pergerakan harga telah membuat level High baru, tetapi indikator oscillator gagal membuat level High yang lebih tinggi dari sebelumnya dan malah turun ke level yang lebih rendah (Lower High), maka kemungkinan arah pergerakan harga akan berbalik dari uptrend ke downtrend.
Illustrasi untuk divergensi regular bearish:


Divergensi hidden

Divergensi hidden (tersembunyi) digunakan untuk melihat kemungkinan terjadinya penerusan arah trend (trend continuation). Jika pergerakan harga menunjukkan level Higher Low (HL) yang mungkin terjadi akibat koreksi pada downtrend, tetapi indikator oscillator menunjukkan level Lower Low (LL) maka keadaan ini disebut divergensi hidden bullish. Dalam hal ini kemungkinan pergerakan harga akan terus ke arah uptrend.
Illustrasi untuk divergensi hidden bullish:


Keadaan sebaliknya terjadi jika pergerakan harga menunjukkan level Lower High (LH), tetapi indikator oscillator menunjukkan Higher High (HH), kondisi ini disebut divergensi hidden bearish. Dalam hal ini kemungkinan akan terjadi penerusan arah pergerakan harga downtrend.
Illustrasi divergensi hidden bearish:


Jika Anda cenderung trading dengan mengikuti trend (trend follower), ada baiknya Anda selalu melakukan konfirmasi dengan memonitor kemungkinan terjadinya divergensi hidden pada indikator teknikal.

Sumber : www.babypips.com

Divergensi Indikator Teknikal (2)


http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top