0
Beberapa tahun yang lalu ada sebuah forum yang membahas mengenai market. Tidak ada permasalahan yang begitu mencolok, namun satu kata "market" membuat kita bertanya-tanya. Apa sebenarnya dan mengapa dibuat market? Kita di sini akan membahas mengenai cara kerja market, sehingga apa yang akan kita lakukan menjadi lebih jelas dan terarah dalam melakukan transaksi jual-beli mata uang.


Berbeda dengan transaksi lainnya, market merupakan pusat transaksi yang berada di semua negara dan dikelola di suatu negara dengan pusat perekonomian terbesar. Amerika Serikat adalah pengelola keuangan global, seluruh modal dan transaksi dunia akan terkumpul di sana. Begitu juga dengan Forex trading, modal akan terkumpul dalam satu wadah yang terkelola.

Transaksi Antar BankMelihat dari pengelolaan tersebut, transaksi di market dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Setiap orang punya hak untuk melakukan transaksi di market. Terlebih bank-bank besar melakukan transaksi sebagai regulator untuk menyeimbangkan tekanan inflasi maupun deflasi yang terjadi pada suatu negara.

Terlepas dari banyaknya uang yang beredar di market Forex, modal yang terkandung di dalam market, akan menjadi modal online yang terus selalu berputar antar negara dan antar benua. Banyak orang berpikiran bahwa modal yang kita dapatkan dari hasil profit adalah suatu keuntungan yang didapat dari hasil kenaikan pasar, atau selisih dari kenaikan itu sendiri tanpa tahu asal profit yang kita miliki.


Transaksi Antar TraderBila kita melihat lebih dekat lagi, apa yang kita transaksikan adalah murni dari transaksi di dunia Forex. Bukan dari sektor riil yang masuk ke Forex trading. Ingat, transaksi yang kita lakukan adalah transaksi online di bisnis trading pada market Forex. Tidak ada kaitannya antara dunia riil di pasar-pasar trandisional, atau pun di keuangan dalam dan luar negeri. Kenyataannya, market tidak bergerak sejauh itu dalam perputaran arus modal.

Transaksi yang dikerjakan oleh trader-trader di seluruh dunia, akan digunakan dalam pertukaran arus modal. Seluruh modal dari trader di seluruh dunia murni digunakan dalam transaksi tanpa campur tangan pihak luar. Contoh dari pihak luar adalah penguasa sektor riil yang masuk ke pasar trading Forex.

Segala jenis transaksi yang dihasilkan di Forex trading adalah dari transaksi antar trader.
Tanpa pengecualian, market akan selalu berputar setiap hari, karena pertukaran arus modal di setiap negara selalu dibutuhkan untuk menjaga atau mengontrol keuangan suatu negara.


Buy dan SellDari transaksi tersebut, kita akan menyorot lebih detail, yaitu pada Buy dan Sell yang kita lakukan. Terlepas dari suatu analisis, baik analisis fundamental maupun analisis teknikal, market akan berjalan sesuai keinginan trader di seluruh dunia.

Kita akan menilik salah satu jenis analisis yang sering digunakan. Sebut saja "teknikal" pada analisis yang kita pakai, misalnya: menggunakan candle, S dan R, naked trading, pakai indikator, gunakan sistem breakout, tambahan fibonacci, garis gann, juga memakai pivot. Semua analisis teknikal tersebut tidak ada gunanya dalam transaksi, karena market terbentuk dari transaksi seluruh trader di dunia. Itulah kenapa analisis teknikal tidak bisa mutlak langsung benar, karena seluruh trader di dunia akan menggunakan analisis teknikal yang selalu berbeda.

Dibanding teknikal, "fundamental" lebih menjurus ke data-data penting dari suatu negara.
Seperti halnya analisis teknikal, market sebetulnya juga tidak membutuhkan analisis fundamental. Tidak akan memiliki kegunaan apapun jika market diberi analisa fundamental. Hal ini dikarenakan trader sendirilah yang melakukan transaksi pada market, sehingga bukan analisis fundamental yang menggerakkan market.

Namun yang menjadi permasalahan adalah, kadang analisis teknikal bisa naik dan market naik, atau saat berita fundamental sedang bagus ternyata market langsung naik tinggi dan kencang. Fakta-fakta semacam ini sering membingungkan trader.

Sebenarnya dalam bertransaksi kita tidak sendirian. Ada bank-bank besar yang ingin mengontrol inflasi di sebuah negara. Tentu saja, trader yang mewakili bank besar atau central tersebut ingin memborong modal yang kita punya. Semakin besar uang yang dikeluarkan bank besar tersebut untuk memborong modal kita, tentu kita akan mendapat profit yang berlimpah.

Namun perlu diingat, walaupun data fundamental bagus, analisa teknikal bagus, tapi tidak ada yang membeli modal kita, atau bank sentral suatu negara tidak ingin memborong modal kita, maka secara otomatis harga akan bergerak berlawanan dengan  transaksi kita. Itu sebabnya, kenapa analisis fundamental dan teknikal tidak bisa mutlak digunakan. Karena kita tidak tahu kapan bank sentral atau bank-bank besar lainnya ingin memborong modal yang kita transaksikan.

Tujuan bank sentral dan bank-bank besar lainnya membeli nilai transaksi yang kita miliki dikarenakan data keuangan pada Forex trading menjadi acuan dalam keuangan di sektor riil. Mari simak contoh pergerakan nilai rupiah terhadap dollar. Dulu, $1 seharga Rp.10.000,-, namun sekarang $1 hanya seharga Rp.8.900,-. Harga kurs mata uang negara dapat disepakati dari hasil transaksi pada Forex ini. Tanpa adanya valuta asing, regulator dimasing-masing negara akan kesulitan mengontrol keuangan di negerinya.



KesimpulanTransaksi yang kita pakai adalah terdiri dari buy dan sell. Jika modal yang ditransaksikan dalam bentuk buy lebih besar dari modal yang ditransaksikan sell, maka modal akan mengalir ke transaksi Sell. Itu artinya orang yang melakukan transaksi Sell akan profit.

Begitu sebaliknya, jika arus modal yang Sell lebih besar dari pada arus modal buy, maka modal akan mengalir kepada modal yang ditransaksikan Buy. Semua profit hasil dari trading tergantung pada seberapa banyak arus modal yang memborong transaksi kita. Terlepas dari itu, kita tidak akan profit walaupun analisa yang kita buat sudah benar.

http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top