0
Harga di pasar tidak selalu bergerak naik terus menerus atau turun terus menerus. Pada suatu level tertentu harga yang telah naik atau turun terlalu jauh akan mengalami retracement atau koreksi, sebelum meneruskan pergerakan arah trend atau berbalik arah. Harga yang naik dan mencapai level tertentu akan mengalami kondisi jenuh beli atau overbought, dan harga yang turun hingga level tertentu akan mengalami keadaan jenuh jual atau oversold. 

Pada kondisi overbought atau oversold kemungkinan yang akan terjadi adalah koreksi, atau pembalikan arah gerak (reversal). Kedua kemungkinan tersebut bisa dikonfirmasi dengan indikator oscillator, yang populer adalah indikator Relative Strength Index (RSI). Jika terkonfirmasi dengan benar maka keadaan overbought ataupun oversold merupakan sebuah peluang trading yang bagus.

Overbought versus oversoldKeadaan overbought atau jenuh beli menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan uptrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading keadaan ini tampak jelas ketika harga naik dari level yang paling rendah di sebelah kiri bawah chart ke level yang paling tinggi di sebelah kanan atas chart seperti pada contoh berikut:


Keadaan oversold atau jenuh jual menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan downtrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading keadaan ini tampak ketika harga turun dari level yang paling tinggi di sebelah kiri atas chart ke level yang paling rendah di sebelah kanan bawah chart seperti berikut:


Karena harga tidak akan terus menerus naik atau turun, pada level tertentu akan berbalik arah. Level dimana harga kemungkinan besar akan berbalik arah tersebut adalah level-level overbought atau oversold. Sering kali harga bergerak sideways (ranging) pada level-level tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mulai berbalik arah. Kita akan melihat level overbought dan level oversold tersebut dengan bantuan indikator RSI serta kapan peluang trading yang paling tepat.

Melihat peluang trading dengan indikator RSIIndikator yang populer untuk mengidentifikasi keadaan overbought dan oversold adalah RSI, biasanya dengan periode standard 14.  Aturannya sederhana, ketika RSI telah mencapai level 70 maka dianggap harga telah overbought dan kemungkinan besar akan terjadi koreksi ke arah bawah (downtrend), sementara ketika level RSI mencapai 30 harga dianggap telah oversold dan akan terjadi koreksi ke arah atas (uptrend).


Namun demikian kita mesti agak sabar untuk masuk karena sering kali indikator RSI telah menunjukkan keadaan overbought atau oversold tetapi harga masih naik atau turun dengan kencang. Agar aman, kita mesti menunggu saat garis RSI telah memotong garis level 70 dari atas ke bawah untuk kasus overbought seperti contoh berikut, atau memotong garis level 30 dari bawah ke atas untuk kasus oversold.


Pada contoh diatas entry sell dilakukan setelah RSI memotong level 70 dari atas ke bawah (area B), dan hindari untuk entry ketika keadaan overbought baru saja terjadi (area A).

Sumber : www.dailyfx.com : Overbought vs. Oversold and What This Means for Traders, by: Rob Pasche, Forex Trading Instructor

http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top