0
Pengetahuan dan pemahaman mengenai support-resistance level menurut saya adalah pemahaman mendasar yang harus diketahui dan dikuasai oleh seorang trader. Mengapa? Yah, karena dengan memahami level-level support-resistance ini kita bisa menyusun dan merencanakan apa yang harus dilakukan dalam menanggapi pergerakan market. Secara umum, apabila harga sebuah pair menyentuh level support-resistance ini, ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi :
  • Kemungkinan pertama, harga akan berbalik arah (rebound) atau biasa kita sebut harga mental di level tersebut.
  • Kemungkinan kedua, harga akan bergerak menembus level support/resitance tersebut (breakout) yang biasanya ditandai dengan pergerakan yang  ekstrem.
  • Kemungkinan ketiga, gerakan akan mentok dan hanya modar-mandir untuk beberapa saat di area tersebut.
Level support-resistance ini bisa terbentuk karena berbagai macam sebab. Bisa jadi terbentuk karena aspek psikologis dari para pelaku di market. Misalnya, saat mayoritas buyer merasa bahwa harga sudah cukup tinggi sehingga mereka memutuskan untuk menutup posisi buy mereka, maka terjadilah resistance level. Sebaliknya saat mayoritas seller merasa harga sudah cukup rendah sehingga memutuskan untuk menutup posisi mereka, maka terjadilah support level. Apakah kita harus selau mengetahui "mengapa" hal tersebut terjadi? Mm… kalo saya sih sebenernya cenderung tidak peduli dengan mengapa hal tersebut terjadi sih. Maksud saya, toh sebenernya kita gak harus tahu kenapa market bertindak seperti demikian. Yang perlu kita tahu adalah bagaimana mengantisipasi pergerakan yang terjadi dan mengambil keuntungan dari pergerakan tersebut.

Nah, bicara tentang level support-resistance ini, ada banyak pendapat untuk mengetahui di mana level-level support-resistance tersebut bisa terjadi. Beberapa teman trader menggunakan perhitungan pivot point untuk menentukan level support-resistance ini. Sedangkan temen trader yang lain memilih menggunakan Fibonacci retracement. Bicara masalah penarikan Fibonacci retracement pun bisa terdapat banyak perbedaan antara satu trader dengan trader yang lain. Ada yang menentukan berdasarkan titik terendah dan tertinggi pada candlestick, ada pula yang menggunakan nilai closed pada candlestick. Yah… sebenernya sih semua tergantung preferensi alias pilihan dari masing-masing trader sih. Tidak usahlah kita meributkan masalah penarikan tersebut, mana yang bener dan mana yang salah. Ribet sendiri ntar jadinya. Toh sebenernya level support-resistance ini pada prinsipnya bukanlah satu "titik" nilai tertentu, tapi lebih kepada satu "area" tertentu.

Satu hal yang ingin saya perlihatkan di sini, support-resistance level yang baik itu kalau nilai tersebut sudah "teruji" setidaknya 2 kali. Jadi, harga bukannya baru sekali mental dari nilai tersebut, tetapi setidaknya 2 kali mental di nilai tersebut. Mari kita perhatikan gambar berikut:


Semakin sering level tersebut tersentuh dan teruji, semakin kuatlah level tersebut sebagai support-resistance level.Contoh misalnya dari gambar di atas, resistance level di garis biru terlihat cukup kuat karena sudah teruji dengan 3 kali tersentuh dan harga kemudian mental di area tersebut. Hmm… jadi kalo misalnya saya punya posisi buy, saya akan menutup posisi kalau harga sudah nyampe di area tersebut.

Yah… sambil pantau-pantau lah, siapa tau harga break high di resistant level yang kuat itu. Nah, kalau harga break high, kecenderungan sih akan terjadi gerakan naik yang ekstrem. Begitu juga pada level-level support di garis hijau, kita semestinya menaruh perhatian di area tersebut. Apakah harga akan mental, apakah akan menembus level tersebut. Yah, kalau mau aman sih, close dulu posisi sell anda di area tersebut. Setelah itu wait and see lah. Kalau kata mentor saya sih, kesabaran adalah kunci utama dalam bertrading. Sepakat yah!

http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top