Ok deh, meskipun profit berapapun gak masalah, bagaimanapun, bagi saya, menentukan TP juga memerlukan setidaknya patokan tersendiri. Sebenernya, secara teknikal, apa saja sih hal-hal yang bisa dijadikan patokan atau pertimbangan pada saat kita menentukan TP?
Mempertimbangkan TP Dan SL
Salah satu alternatif yang biasa saya pakai untuk menentukan TP adalah level-level Fibonacci retracement. Saya biasa menentukan TP di level fibonacci berikutnya dari posisi harga sekarang. Memang sih, saya menggunakan cara ini kalo sedang bermain longterm dengan margin yang tidak terlalu besar, biasanya sih hanya 5% per posisi. Time frame yang saya gunakan biasanya hourly atau 4H.
Nilai Support-Resistant
TP (dan juga SL) bisa juga ditetapkan berdasarkan nilai-nilai Support-Resistant. Bisa kita gunakan support-resistant harian, yang biasanya dihitung dengan pivot point. Atau, bisa juga dengan menggunakan pivot dengan patokan Fibonacci juga. Yah, kalo masalah ini sih, suka-suka kita deh.
High-Low Harian
TP (dan juga SL) bisa juga kita tetapkan berdasarkan nilai high-low harian. Mm… biasanya sih klo SL memang kita tarik pas di high (kalo kita posisi sell) atau pas di low (kalo posisi kita buy) harian. Tapi klo TP, saya biasa nariknya gak pas di high-lownya sih. Yah, sekedar buat jaga-jaga ajah, sapa tau memang gerakan pair gak nyampe high-low harian. Namanya juga TP, gak banyak-banyak juga ga papa, yang penting kecapai.
Patokan point tertentu
Selain menggunakan patokan-patokan di atas, ada juga trader yang menentukan TP-nya berdasarkan patokan point tertentu, misalnya 30 point per posisi. Biasanya mereka menentukan patokan point ini berdasarkan trading plan yang sudah ditetapkan sebelumnya, atau bisa juga berdasarkan kebiasaan ajah.
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.