0
Artikel ini adalah lanjutan dari bagian (3) artikel dengan judul yang samaPada bagian terakhir ini dicontohkan formasi setup price action pada level-level support dan resistance selain yang terjadi di pasar forex. Kita bisa melihatnya pada pasar komoditi (emas dan minyak mentah) dan indeks saham Dow Jones Index Average 30 (DJ30).

Contoh 8: XAU/USD - daily



Karena sifat gerakannya yang agak berbeda dari pasangan mata uang, kita lihat histori pergerakan harga yang agak jauh untuk XAU/USD atau emas-dollar pada contoh diatas, yaitu sekitar 8 bulan kebelakang. Level-level yang ditentukan dari jangka waktu panjang dan mendapat reaksi dari pasar adalah level-level kunci yang signifikan. Seolah pasar memiliki ‘memori’ yang mengingat level-level support dan resistance dan akan ‘muncul’ kembali pada waktu yang akan datang, seperti yang terjadi pada beberapa pasangan mata uang. Makin jauh periodenya, dan makin sering diuji, maka makin signifikan level-level tersebut.

Sebaliknya level-level jangka pendek kurang signifikan dan biasanya hanya sebagai acuan sementara karena sifatnya yang mudah ditembus (break). Kita bisa menentukan level jangka pendek dari level yang baru terjadi dan menunjukkan sifat pembalikan (reversal). Hendaknya tidak menarik banyak garis dalam menentukan level support atau resistance jangka pendek, cukup 1 atau 2 level yang paling berpengaruh. Hal ini penting untuk menghindari keterbatasan dalam menentukan level stop loss dan level take profit bagi trader jangka pendek.

Contoh 9: DJ30 (Dow Jones Index Average 30) - daily



Seperti halnya emas, pergerakan indeks saham Dow Jones 30 juga berbeda dari forex. Indeks saham lebih ‘volatile’ dengan range harian yang lebih besar. Selain itu sentimen pasar juga berbeda karena keterbatasan sesi waktu perdagangan yang tidak terus menerus selama 24 jam seperti pasar forex atau emas. Namun demikian cara menentukan level-level support dan resistance tetap sama, dan tidak lebih sulit atau lebih mudah dari pasar forex.

Pada contoh chart DJ30 daily diatas tampak bahwa level-level support dan resistance kunci yang ditentukan sangat relevan dengan reaksi pasar. Level-level tersebut dengan konsisten menahan pergerakan harga lebih lanjut dengan gerakan harga reversal. Perhatikan pada titik-titik reversal tersebut, selalu terbentuk formasi setup price action, bisa pin bar atau inside bar. Ini membuktikan juga bahwa setup price action tidak hanya bisa diterapkan pada pasar forex, tetapi juga pada pergerakan harga indeks saham, dan pasar komoditi seperti pada contoh 10 berikut.

Contoh 10: WTI (Crude Oil) - daily




Pada chart WTI (crude oil) daily diatas terlihat formasi pin bar (tanda lingkaran merah) yang mengalami penolakan(rejection) dengan kuat pada level resistance kunci 93.65, dan pasar konsolidasi selama 6 hari sebelum akhirnya turun tajam. Seperti diketahui trader crude oil atau minyak mentah pada saat itu (Oktober 2012) menentukan level stop loss beberapa pip diatas level 93.65 untuk order sell yang mereka buka. Pada contoh ini juga terbentuk formasi pin bar atau inside bar pada titik-titik resistance dan support-nya.

Catatan:Pada pergerakan pasar uptrend, level resistance akan cenderung untuk ditembus (break), dan pada downtrend level support akan cenderung untuk ditembus. Ini penting jika Anda hendak menentukan risk/reward ratio. Tergantung dari analisa Anda, tetapi tidak harus mentok pada level resistance atau support (terutama yang jangka pendek) dalam menentukan level resiko (stop loss) atau level reward (take profit).


Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com

Posting Komentar

 
Top