0
Trading adalah permainan antisipasi, bukan reaksi. Setiap trader tentu ingin memperoleh hasil maksimum, atau profit yang sebesar-besarnya sebagai hasil dari waktu, energi dan pikiran yang telah dikorbankan demi trading. Sayangnya banyak juga trader yang kehilangan uang atau rugi karena kurang maksimal dalam memanfaatkan waktu tradingnya.
Bagi sebagian trader, adalah normal dan sudah seharusnya jika semakin sering berada di pasar atau memonitor pasar maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh profit. Sementara sebagian trader lainnya yang lebih berpengalaman menganjurkan agar kita seharusnya tidak bereaksi terhadap setiap perubahan kecil dari pergerakan bar yang terjadi, melainkan berusaha untuk melakukan antisipasi terhadap dinamika pasar secara keseluruhan, dan untuk itu tidak perlu terlalu sering memonitor pasar.

Temukan probabilitas yang paling tinggi sesuai dengan skenario trading, dan dalam jangka panjang probabilitas profit Anda juga akan tinggi. Abraham Lincoln, presiden legendaris AS pernah berucap: "Give me six hours to chop down a tree and I will spend the first four sharpening the axe."

Jika Anda secara rutin membuat ringkasan analisa mingguan dan harian dengan sistematis, maka Anda tidak perlu sering-sering memonitor pasar untuk mencari peluang entry dengan bereaksi terhadap hampir setiap bar pergerakan harga. Ketika melihat ke pasar, Anda seharusnya telah mempunyai ide tentang sinyal trading yang ingin Anda temukan, dan Anda bisa mengantisipasinya dengan baik sesuai dengan analisa yang telah Anda lakukan sebelumnya.

Sebagai contoh, pada chart USD/JPY berikut ini (yang telah kita analisa sebelumnya) kita telah menemukan sinyal trading yang terkonfirmasi oleh bertemunya faktor-faktor pendukung pada level harga tertentu (confluent level). Kita hanya perlu sabar menentukan timing yang paling tepat untuk entry. 


Kita mengantisipasi sinyal untuk buy dari price action yang terbentuk, ketika pin bar mengalami penolakan (rejection) pada level support sehingga terjadi "tarikan keatas" (pullback). Mungkin kita telah menunggu selama satu atau dua minggu sampai terjadinya sinyal ini, tetapi tentunya hasil yang akan kita peroleh juga memadai. Seperti kita ketahui trading dengan time frame tinggi (daily) probabilitasnya lebih tinggi daripada time frame yang lebih rendah.

Adalah sangat penting memahami antisipasi dan reaksi dalam trading forex. Menurut pakar psikologi, antisipasi berhubungan dengan fungsi bagian otak manusia pada level tinggi, yaitu kemampuan untuk memperkirakan kejadian pada waktu yang akan datang. Inilah yang membedakan manusia dari jenis species lainnya. Sedang reaksi berhubungan dengan bagian otak yang lebih primitif. Trader seharusnya mengantisipasi, mengendalikan dirinya dan tidak dikendalikan oleh pasar.


Dalam trading forex, antisipasi dimulai dari kesadaran (awareness), pengamatan (observation) dan kesabaran (patience). Ketiganya berhubungan erat dan saling mempengaruhi.
Contoh antisipasi sinyal trading
Berikut contoh chart daily indeks S&P 500 (Amerika Serikat). Dari analisa price action sebelumnya, area level resistance 1660 - 1670 adalah area probabilitas tinggi untuk entry sell. Kita juga bisa melihatnya dari 2 buah pin bar pada area tersebut yang mendahului penurunan harga.


Kita tahu bahwa telah terjadi sentimen jual pada area tersebut, dan jika pergerakan harga terkoreksi (retrace) dan kembali ke area tersebut maka kita bisa mengantisipasi terjadinya setup price action yang memperkuat sinyal sell. Jika hal itu benar terjadi maka probabilitasnya akan sangat tinggi.

Meski demikian pergerakan harga tidak akan selalu seperti apa yang kita inginkan atau yang kita antisipasi. Ada kemungkinan harga tidak bergerak ke area probabilitas tinggi atau area konfluensi (bertemunya faktor-faktor pendukung pada area tertentu). Kadang-kadang memang harga bergerak ke area tersebut, dan jika hal itu terjadi Anda telah siap dan percaya diri dengan apa yang akan Anda lakukan. Inilah point pentingnya.

Point penting dari antisipasi dalam trading forex adalah Anda telah mempunyai rencana untuk bertindak dan bagaimana Anda akan bereaksi jika terjadi hal yang telah Anda perkirakan sebelumnya. Tindakan ini lebih profesional daripada hanya sekedar bereaksi seketika tanpa antisipasi yang terencana.

Contoh lain adalah pada chart weekly GBP/USD berikut ini:


Dengan melakukan analisa pada chart weekly kita bisa mengantisipasi pergerakan harga daily, 4-hour ataupun 1-hour. Pada gambar diatas pin bar yang berekor panjang bisa digunakan sebagai acuan untuk mengantisipasi pergerakan pada chart daily maupun 4-hour. Setelah terbentuk 2 pin bar yang meyakinkan, harga bergerak downtrend hingga 3 bulan kemudian.

Trader yang mengikuti pergerakan chart weekly ini akan segera tahu bahwa arah pergerakan harga kemungkinan besar sedang berubah dari bullish ke bearish, dan akan lebih mudah melakukan antisipasi pada chart daily ataupun 4-hour untuk entry.

Antisipasi sinyal trading juga bisa dilakukan ketika pergerakan harga telah mencapai level tertentu seperti pada chart daily indeks harga saham DAX 30 (Jerman) berikut ini:


Kita bisa mengantisipasi untuk entry sell ketika harga telah retrace 50% dari level reversal pin bar yang menunjukkan sentimen bearish. Antisipasi dengan cara ini memerlukan kesabaran dan latihan.

Hampir semua trader besar melakukan antisipasi. Bahkan suksesnya almarhum Steve Jobs, pendiri Apple, adalah juga dari hasil antisipasinya terhadap apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan diinginkan kebanyakan orang, sehingga produk-produk Apple menjadi terkenal dan disukai.


Sumber : www.learntotradethemarket.com
http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top