1
Banyak trader yang mengalami loss besar karena tidak menggunakan stop loss walaupun sebenarnya mereka mengerti bahayanya bila trading tanpa pelindung. Sering kali profit yang telah diperoleh dengan menghimpun pip demi pip selama beberapa hari bahkan beberapa minggu hilang begitu saja dalam sekejap karena loss yang tidak terbendung. Stop loss memang bukan alat trading favorit dan banyak trader yang enggan menggunakannya karena berkaitan dengan jumlah kerugian yang mesti ditanggung. Namun bagi trader profesional dan trader yang telah berpengalaman stop loss adalah senjata trading yang sangat powerful dan selalu mereka gunakan setiap kali masuk pasar. Dengan pengalaman menggunakan stop loss mereka mampu menghasilkan profit yang konsisten dalam kurun waktu tertentu.
Suka atau tidak suka, stop loss memang sangat penting dan harus ada dalam rencana trading dan strategi money management seorang trader yang ingin sukses.
Tidak ada metode baku dalam menentukan besarnya stop loss. Setiap trader bisa dengan bebas menentukan level stop loss-nya sesuai dengan analisa kondisi pasar, namun harus logis dan obyektif. Beberapa cara yang sering digunakan antara lain : 1. Cara sederhana dengan equity stop.   2. Stop loss berdasarkan pola (pattern) chart.   3. Margin stop   4. Stop loss berdasarkan volatilitas harga pasar.
1. Cara sederhana dengan equity stop
Dalam strategi money management, ada peraturan yang seolah telah menjadi mitos bahwa resiko maksimum sebaiknya tidak melebihi 2% sampai 3% dari total equity atau balance per trade. Berdasarkan peraturan ini, trader menghitung besarnya stop loss setelah menentukan besarnya trading lot sesuai dengan maksimum resiko yang disepakati. Misalnya besar account $1000, dan akan buka posisi buy EUR/USD sebanyak 4000 unit atau per pip-nya sebesar $0.4. Jika resiko yang ditetapkan 2% dari modal, berarti $1000 X 2% = $20, maka besarnya stop loss = $20 / $0.4 = 50 pip. Dalam hal ini trader tersebut tidak fokus pada analisa pasar dalam menentukan stop loss, tetapi lebih ke besarnya resiko per trade dan besarnya trading lot (volume).
2. Stop loss berdasarkan pola (pattern) chart
Cara ini sering digunakan dan didasarkan pada pola-pola pergerakan harga dengan level support dan resistance, dan kadang-kadang dikombinasikan dengan indikator untuk konfirmasinya. Pada pokoknya cara ini menggunakan dua pendekatan yang berbeda yaitu stop loss yang didasarkan pada level support dan resistance termasuk level-level Fibonacci retracement dan stop loss yang didasarkan pada garis trend. Dalam penerapan praktis, cara ini sering dikombinasikan dengan equity stop (cara 1), dengan besar resiko dalam nilai uang yang telah dibatasi.



3. Margin stop
Cara ini sangat tidak dianjurkan bagi trader pemula. Dengan cara ini trader menentukan besarnya stop loss berdasarkan nilai margin call dari total balancenya, sehingga jika level stop loss-nya kena, sisa uang yang ada di account tradingnya hanya margin awal saat buka posisi, atau dengan kata lain trader tersebut berspekulasi habis-habisan pada posisi yang ia buka. Biasanya order dibagi dalam beberapa bagian, dan setelah menentukan besarnya trading lot, trader tersebut menghitung besarnya stop loss untuk masing-masing bagian berdasarkan nilai margin call total balance dalam accountnya. Tentu saja ia harus mempertimbangkan margin level atau level stop-out yang berbeda untuk setiap broker forex.
4. Stop loss berdasarkan volatilitas harga pasar
Volatilitas harga pasar bisa juga digunakan untuk menentukan besarnya stop loss. Pada kondisi pasar yang bergejolak trader menetapkan stop loss yang cukup besar guna menghindari noise ataupun loncatan harga yang mungkin terjadi dan berdampak merugikan. Sebaliknya pada saat kondisi pasar tenang dan volatilitas rendah, stop loss tidak perlu terlalu besar untuk mengantisipasi percepatan gerak harga yang terjadi kemudian. Indikator yang populer untuk mengukur volatilitas adalah Bollinger band seperti pada contoh berikut:


Sebagai tambahan, jika kebetulan Anda melakukan news trading atau membuka posisi sesaat sebelum rilis berita ekonomi dengan cara ‘trapping’ (pending order buy dan sell secara bersamaan), Anda harus menentukan stop loss pada order Anda, karena pada saat berita penting dirilis, server broker biasanya akan overload dan delay berkepanjangan dimana Anda akan kesulitan melakukan order stop loss secara manual.

Sumber : www.forex-money-management.com
http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

  1. banyak sekali keuntungan yang saya dapatkan sejak bergabung bersama broker ACY ini gan, dimana broker ini memang spread nya sangat rendah, eksekusi nya secepat kilat, selain itu juga tingkat keamanan dana nya sangat terpercaya, jadi saya sampai saat ini masih bertahan lama bersama broker ACY dan nyaman melakukan trading nya.

    BalasHapus

 
Top