Sangat penting bagi seorang trader untuk melacak kesuksesan dan kegagalannya di masa lalu, demi mengoreksi langkah-langkah berikutnya. Tidak peduli apakah Anda seorang pemula yang baru memulai karir trading, atau Anda adalah trader pro dan sudah berpengalaman di pasar, pastinya akan lebih baik melihat kembali trading-trading sebelumnya. Dengan melakukan evaluasi ulang, Anda dapat lebih memastikan kelangsungan sekaligus perkembangan trading Anda di masa yang akan datang.
Salah satu cara termudah untuk merekam trading Anda adalah dengan menulis sebuah jurnal sepanjang trading selama 1 minggu terakhir. Hal ini mungkin menjadi tugas yang sulit pada awalnya, namun dengan konsistensi, seiring waktu Anda akan memiliki sebuah jurnal trading yang tersusun rapi.
Contoh Jurnal Trading:
Hari ____________
Tanggal____________
Waktu Buka: ____________ Tutup: ____________
Pasangan Mata Uang: _____________
Entri Harga: _____________
Hentikan Harga: _____________
Batasi Harga: _____________
Banyak Diperdagangkan: _____________
P / L: _____________
Contoh Jurnal Trading:
Hari ____________
Tanggal____________
Waktu Buka: ____________ Tutup: ____________
Pasangan Mata Uang: _____________
Entri Harga: _____________
Hentikan Harga: _____________
Batasi Harga: _____________
Banyak Diperdagangkan: _____________
P / L: _____________
Langkah-Langkah Membuat Jurnal
Setiap orang memiliki gaya masing-masing dalam membuat jurnal. Jadi Anda tidak perlu bingung saat mendapati beberapa teman trader memiliki jurnal yang berbeda-beda. Anda dapat menulis jurnal seperti contoh di atas, atau memodifikasinya sendiri. Pada dasarnya terdapat pedoman sederhana dalam menulis jurnal trading. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Dua poin penting
Akan ada variasi dalam poin-poin jurnal, namun dua poin penting yang tak boleh Anda lewati ketika mulai menulis jurnal trading, yakni buka dan tutup harga pair mata uang, serta profit (P) dan loss (L) yang didapat.
2. Template sederhana
Poin ini cukup signifikan, terutama untuk trader yang baru saja mulai jurnal trading. Hal ini dimaksudkan agar mudah bagi trader untuk mencatat perkembangan trading dan membaca ulang jurnal yang telah dibuatnya.
3. Catatan tambahan
Pastikan untuk menyertakan bagian kosong di bawah catatan trading Anda, sebagai kolom untuk mencatat berbagai informasi. Misalnya apa yang memotivasi Anda masuk ke dalam trading saat itu, indikator yang Anda gunakan ketika trading (CCI, FIB garis, RSI, dan lain-lain), kondisi pasar (kisaran, trend, breakout), serta informasi-informasi lain yang mungkin berguna ketika meninjau keberhasilan dan kegagalan trading di masa lalu.
Dari contoh jurnal di atas, Anda mungkin sudah dapat mengetahui tata cara penggunaannya dan cara penulisannya. Jika Anda punya disiplin dalam penulisan jurnal, maka dalam waktu 1 tahun dari sekarang dapat dipastikan Anda sudah memiliki informasi jurnal trading yang cukup lengkap.
Manfaat Jurnal Trading
Ketika meninjau jurnal trading Anda setahun kemudian, mungkin Anda akan tercengang betapa baiknya atau buruknya karir Anda sebagai trader satu tahun yang lalu. Selain sebagai cermin untuk kontemplasi, jurnal trading juga berperan untuk memantau trading serta diri Anda sebagai trader. Sehingga trade-trade yang Anda buat selanjutnya akan lebih efektif.
Lakukan transaksi, catat aktivitas trading Anda, dan simpan untuk evaluasi di masa depan. Tidak ada ruginya mencatat transaksi trading dalam jurnal. Sistem yang bagus, trading yang handal, dan emosi yang terjaga adalah hasil pengalamanan Anda di masa lalu. Dengan menuliskan kesemuanya dalam jurnal trading, Anda secara praktis menolong diri Anda sendiri. Lagipula, siapa yang bisa menjamin ingatan Anda mampu menampung semua peristiwa dalam hidup? Selain itu, jurnal trading dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan Anda di masa lalu.
Sumber:
Dailyfx.com
1. Dua poin penting
Akan ada variasi dalam poin-poin jurnal, namun dua poin penting yang tak boleh Anda lewati ketika mulai menulis jurnal trading, yakni buka dan tutup harga pair mata uang, serta profit (P) dan loss (L) yang didapat.
2. Template sederhana
Poin ini cukup signifikan, terutama untuk trader yang baru saja mulai jurnal trading. Hal ini dimaksudkan agar mudah bagi trader untuk mencatat perkembangan trading dan membaca ulang jurnal yang telah dibuatnya.
3. Catatan tambahan
Pastikan untuk menyertakan bagian kosong di bawah catatan trading Anda, sebagai kolom untuk mencatat berbagai informasi. Misalnya apa yang memotivasi Anda masuk ke dalam trading saat itu, indikator yang Anda gunakan ketika trading (CCI, FIB garis, RSI, dan lain-lain), kondisi pasar (kisaran, trend, breakout), serta informasi-informasi lain yang mungkin berguna ketika meninjau keberhasilan dan kegagalan trading di masa lalu.
Dari contoh jurnal di atas, Anda mungkin sudah dapat mengetahui tata cara penggunaannya dan cara penulisannya. Jika Anda punya disiplin dalam penulisan jurnal, maka dalam waktu 1 tahun dari sekarang dapat dipastikan Anda sudah memiliki informasi jurnal trading yang cukup lengkap.
Manfaat Jurnal Trading
Ketika meninjau jurnal trading Anda setahun kemudian, mungkin Anda akan tercengang betapa baiknya atau buruknya karir Anda sebagai trader satu tahun yang lalu. Selain sebagai cermin untuk kontemplasi, jurnal trading juga berperan untuk memantau trading serta diri Anda sebagai trader. Sehingga trade-trade yang Anda buat selanjutnya akan lebih efektif.
Lakukan transaksi, catat aktivitas trading Anda, dan simpan untuk evaluasi di masa depan. Tidak ada ruginya mencatat transaksi trading dalam jurnal. Sistem yang bagus, trading yang handal, dan emosi yang terjaga adalah hasil pengalamanan Anda di masa lalu. Dengan menuliskan kesemuanya dalam jurnal trading, Anda secara praktis menolong diri Anda sendiri. Lagipula, siapa yang bisa menjamin ingatan Anda mampu menampung semua peristiwa dalam hidup? Selain itu, jurnal trading dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan Anda di masa lalu.
Sumber:
Dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar