0
Kali ini artikel akan dikhususkan untuk trader-trader profesional yang sudah menggeluti dunia trading sekian lama. Bagi teman-teman yang sudah pro pasti sudah memahami adanya management yang dapat diandalkan untuk menurunkan risiko. Tapi bagaimanapun juga suatu kesalahan kecil, kesalahan yang tidak terduga-duga, ataupun kehilangan dana yang tidak bisa disangka-sangka dapat memicu kehilangan seluruh dana. Betapa menyakitkan jika hal itu terjadi.


Memang management risk ataupun management modal sangat penting dan satu-satunya cara untuk membantu mengecilkan risiko. Setiap trading yang kita jalankan akan terkontrol dengan baik. Bahkan cenderung aman dari kehilangan seluruh modal. Namun, kita adalah manusia biasa yang masih punya kesalahan, masih punya kelalaian, dan masih memiliki kekurangan. Apa yang sudah direncanakan dengan sedemikian rupa pada kenyataannya masih memiliki kekurangan dan tidak sempurna 100 persen. Demikian pula dengan mm (money management) yang disusun untuk mengontrol pengelolaan dana di akun trading kita. Meski sudah diperhitungkan dan direncanakan, namun potensi kekeliruan dan kesalahan pada penerapan masihlah ada.

AntisipasiTidak ada gading yang tak retak. Itu adalah peribahasa yang layak untuk money management. Walaupun MM sangat membantu dalam mengamankan risiko di dalam trading, namun keberadaannya pun masih memiliki kelemahan.

Nah, jika MM saja punya celah untuk mengurangi profit yang kita dapatkan, atau bahkan tidak mampu melindungi balance akun kita, lalu akan memakai apa lagi? He he.. ada satu metode yang paling akhir setelah management risk dan MM sudah tidak mampu mengimbangi equity. Cara ini mengutip dari bukunya Jesse Livermore dimana ia selalu “mengamankan” sebagian hasil profitnya untuk dijadikan tabungan masa depan.

Metode PenyelematanAda cara yang cukup bagus dari bukunya Jesse Livermore tersebut. Metode ini sebenarnya tidak instan tapi bisa menyelamatkan dana secara instan. Teknik ini paling tepat digunakan pada saat keadaan balance normal dan sudah close posisi. Jika modal sudah floating 70% metode ini tidak lagi cocok untuk diterapkan.

Caranya, tarik sebagian profit yang sudah diperoleh setiap bulan. Teknik ini sekaligus menjadi antisipasi di kala risiko trading tidak bisa dikendalikan. Setiap bulan ambillah 50% dari total profit. Sedangkan yang 50% profit lainnya dijadikan sebagai balance untuk mengembangkan portofolio.
Sekarang, bagaimana jika bulan ini belum profit atau malah loss? Perlukah mengambil dana dari balance? Jika ternyata mengalami kerugian misalnya sebesar 10% maka tariklah 20% dana dari balance. Penarikan ini digunakan untuk mengamankan dana dari kerugian seluruh dana jika suatu ketika benar-benar terjadi.

Setelah dana ditarik maka simpanlah uang tersebut dan jangan dimasukkan kembali ke balance akun. Gunakan dana tersebut sebagai jaminan investasi masa depan Anda. Dengan kata lain, kembangkan portofolio trading Anda hanya dari balance yang masih tersisa di akun.

KesimpulanDikala profit yang kita hasilkan masih dalam akun, disaat transaksi masih di dalam equity, dan ketika open posisi belum tereksekusi maka keuntungan yang Anda dapatkan masih semu. Ambil sebagian profit Anda, tarik keuntungan yang sudah didapat, dan amankan modal yang telah terliquid dari market. Disitulah profit yang sesungguhnya mutlak Anda dapatkan.

http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top