Banyak trader yang membuat kesalahan dengan masuk pasar tanpa mempedulikan kondisi pasar saat itu. Kadang-kadang pasar bergerak slow, yaitu pergerakan yang choppy dan tidak menentu sehingga tidak memungkinkan untuk trading dengan akurat dan efektif. Saat-saat inilah yang sering menyebabkan trader kehilangan profit yang telah diperolehnya (bahkan kadang lebih). Yang semestinya dilakukan pada kondisi pasar yang seperti itu adalah tidak masuk pasar, atau untuk sementara tidak melakukan aktivitas trading.
Salah satu hal yang utama dalam trading adalah menjaga balance dalam account kita. Sebagian trader dengan mudah menggunakan margin mereka untuk entry tanpa mempertimbangkan kondisi pergerakan harga saat itu, hingga ketika ada kesempatan yang benar-benar bisa menguntungkan margin mereka telah menipis atau bahkan ludes. Mereka khawatir tidak memperoleh kesempatan, atau mengira setiap kondisi pasar bisa ditradingkan. Menurut trader yang telah berpengalaman, kondisi pasar ada siklusnya, tidak selalu choppy tetapi juga tidak selalu trending dengan kuat. Jika saat ini kebetulan kodisinya choppy, tidak mesti akan selalu begitu, dan kesempatan untuk entry akan selalu ada.
Jadi yang semestinya kita lakukan saat pasar sedang slow atau choppy dan tidak menentu adalah istirahat sementara. Kita tetap memonitor pasar tetapi tidak harus masuk pasar. Untuk itu kita mesti tahu bagaimana membaca pasar dan menentukan kondisi yang sedang trending, ranging (sideways) atau choppy dan tak menentu. Pada kondisi ranging kita masih bisa entry karena pergerakan harga masih mengikuti aturan batas-batas level support dan resistance, tetapi untuk kondisi choppy yang arah pergerakannya tidak menentu dan cenderung mengabaikan level support atau resistance kita sebaiknya tidak masuk pasar.
Berikut beberapa kondisi pasar yang sering terjadi:
Untuk kondisi trending seperti gambar diatas kita sangat dianjurkan untuk masuk pasar. Untuk uptrend ditandai dengan terbentuknya level-level HH (Higher High) dan HL (Higher Low).
Pada gambar diatas tampak kondisi choppy setelah trending. Keadaan choppy ditandai dengan ema 8 dan ema 21 yang bergerak datar (flat) dan cenderung paralel akibat pergerakan harga yang tidak beraturan disekitar garis ema. Mungkin pasar sedang konsolidasi, namun target level yang hendak dicapai tidak jelas. Pada kondisi pasar yang demikian, dianjurkan untuk tidak entry.
Gambar diatas menunjukkan kondisi choppy pada range trading tertentu. Saat harga bergerak mendekati level-level support dan resistance dengan sinyal setup price action yang valid, maka dikatakan pasar bergerak ranging (sideways) dan kita masih bisa entry. Namun ketika pergerakan harga tidak beraturan dan agak jauh dari level support / resistance, dengan tanpa sinyal setup price action, maka bisa dianggap pergerakan harga sedang choppy dan kita seharusnya tidak masuk pasar.
Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com
http://www.seputarforex.com/
Salah satu hal yang utama dalam trading adalah menjaga balance dalam account kita. Sebagian trader dengan mudah menggunakan margin mereka untuk entry tanpa mempertimbangkan kondisi pergerakan harga saat itu, hingga ketika ada kesempatan yang benar-benar bisa menguntungkan margin mereka telah menipis atau bahkan ludes. Mereka khawatir tidak memperoleh kesempatan, atau mengira setiap kondisi pasar bisa ditradingkan. Menurut trader yang telah berpengalaman, kondisi pasar ada siklusnya, tidak selalu choppy tetapi juga tidak selalu trending dengan kuat. Jika saat ini kebetulan kodisinya choppy, tidak mesti akan selalu begitu, dan kesempatan untuk entry akan selalu ada.
Jadi yang semestinya kita lakukan saat pasar sedang slow atau choppy dan tidak menentu adalah istirahat sementara. Kita tetap memonitor pasar tetapi tidak harus masuk pasar. Untuk itu kita mesti tahu bagaimana membaca pasar dan menentukan kondisi yang sedang trending, ranging (sideways) atau choppy dan tak menentu. Pada kondisi ranging kita masih bisa entry karena pergerakan harga masih mengikuti aturan batas-batas level support dan resistance, tetapi untuk kondisi choppy yang arah pergerakannya tidak menentu dan cenderung mengabaikan level support atau resistance kita sebaiknya tidak masuk pasar.
Berikut beberapa kondisi pasar yang sering terjadi:
Untuk kondisi trending seperti gambar diatas kita sangat dianjurkan untuk masuk pasar. Untuk uptrend ditandai dengan terbentuknya level-level HH (Higher High) dan HL (Higher Low).
Pada gambar diatas tampak kondisi choppy setelah trending. Keadaan choppy ditandai dengan ema 8 dan ema 21 yang bergerak datar (flat) dan cenderung paralel akibat pergerakan harga yang tidak beraturan disekitar garis ema. Mungkin pasar sedang konsolidasi, namun target level yang hendak dicapai tidak jelas. Pada kondisi pasar yang demikian, dianjurkan untuk tidak entry.
Gambar diatas menunjukkan kondisi choppy pada range trading tertentu. Saat harga bergerak mendekati level-level support dan resistance dengan sinyal setup price action yang valid, maka dikatakan pasar bergerak ranging (sideways) dan kita masih bisa entry. Namun ketika pergerakan harga tidak beraturan dan agak jauh dari level support / resistance, dengan tanpa sinyal setup price action, maka bisa dianggap pergerakan harga sedang choppy dan kita seharusnya tidak masuk pasar.
Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar