0
Manajemen trading merupakan salah satu cara trader memproteksi akunnya dari kerugian yang tidak terkontrol, serta bagaimana membuat penyesuaian antara pergerakan chart dan transaksi yang dilakukan. Hal ini telah menjadi topik utama dalam pembicaraan trading di masa kini dan mendatang.

Salah satu metode yang dapat Anda lakukan dalam manajemen trading adalah dengan memanfaatkan trailing stop. Ada tiga macam trailing stop, namun artikel ini akan fokus pada jenis trailing stop secara manual. 

"Lho, kenapa harus manual?"

"Apa kelebihan tipe manual dengan yang lain?"


Trailing Stop Dalam Manajemen Trading
Sifat dasar dari trailing stop jenis manual adalah dia memudahkan trader untuk menaikkan sedikit demi sedikit stop loss berdasarkan pergerakan pasar. Jika Anda menggunakan otomatisasi, maka pergeseran trailing stop jadi terkesan kaku dan biasanya hasil yang diperoleh tidak bisa maksimal. Ini jelas berbeda dengan penggunaan trailing stop secara manual yang bisa Anda praktekkan untuk menyesuaikan perpindahan stop loss sesuai pergerakan harga.

Grafik di bawah ini akan memandu Anda untuk memahami proses trailing stop manual. Gambar di bawah adalah ilustrasi grafik EUR/USD H4 ketika pasar sedang mengalami break di saat terjadi up-trend.


Trading dimulai ketika trader mengambil posisi long didasarkan pada crossover Stochastics dengan sinyal buy. Ketika trading yang dimasukkan pada saat itu telah mengalami break yang ditandai dengan level stop pertama, maka Anda dapat langsung menaikkan stop loss di area tersebut.

Jika Anda melihat grafik di atas, maka akan terjadi perubahan trailing stop. Perubahan tersebut diperlukan untuk mengikat profit bila terjadi pembalikan harga. Ketika harga bergerak di atas stop 1, maka Anda dapat menempatkan trailing manualnya di daerah stop 1. Begitu juga saat harga sudah berada di atas stop 2 maka Anda dapat menempatkan trailing di stop 2. Demikian seterusnya hingga harga menyentuh stop Anda.

Anda dapat melihat pada level stop 4 bahwa harga akhirnya dapat menyentuh stop level 4. 
Dengan demikian, trader tetap akan profit sebesar 325 point. Walaupun terjadi retracement pada daerah level 4, up-trend pada pasangan tersebut masih tetap berlanjut.

Mengingat up-trend masih kuat, trader dapat kembali memasuki pasar ketika harga sudah berada di atas stop level 5. Dan penempatan trailing dapat dilakukan setelah berada di daerah stop level 5 seperti pada gambar di atas.


Kesimpulan
Trailing stop ini dapat menjadi strategi yang sangat efektif untuk "mengunci" keuntungan sehingga trader tidak akan mengalami kerugian (loss) akibat terkena stop loss. Metode manual seperti ini akan bekerja dinamis mengikuti break market dan dapat terus dilakukan, hingga harga benar-benar menyentuh stop loss dari trailing. 

Dalam kasus down-trend, trader  dapat mengembangkan secara mandiri seperti pada saat menemukan up-trend yang sudah dijelaskan pada gambar di atas.



sumber: 
Dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top