Saat saya mendengar kata”bisnis”, terus terang yang terbersit dalam benak saya adalah "berapa banyak modal yang dibutuhkan?" Hehehe... Maklumlah, modal menjadi hambatan utama bagi saya untuk coba-coba berbisnis. Yah, di jaman sekarang, mana ada sih bisnis dengan modal kecil yang bisa menghasilkan pendapatan yang besar? Mungkin ada benarnya juga ungkapan yang mengatakan, "kalau mau dapet ikan yang gedhe, ya harus menyediakan umpan yang gedhe juga."
Itulah mengapa, saat saya pertama kali mendengar tentang bisnis forex, yang terbayang dalam benak saya adalah "wah, pasti butuh modal yang lumayan nih, minimal puluhan juta". Logikanya kan kalau mau ambil untung dari sebuah kegiatan jual-beli, berarti harus punya modal untuk "beli" barangnya dulu dong, betul tidak? Maklumlah, pikiran saya masih tradisional hihihi… Tapi untunglah, saya kemudian mendapat pengertian tentang leverage ini.
Di sinilah terasa manfaat dari margin trading. Kita bisa melakukan transaksi tanpa harus mempunyai modal sebesar transaksi yang kita lakukan. Asyik kan? Tentu, namanya juga kemajuan teknologi. Beruntunglah kita sekarang, yang hidup dilengkapi dengan sarana dan pra sarana yang sedemikan komplit. Hanya dengan bermodalkan PC, sambungan internet dan modal semampunya, kita bisa melakukan transaksi jual-beli valas ini. Jadi kita bisa trading kapan saja dan di mana saja, asal terkoneksi dengan internet.
Mungkin anda bertanya-tanya, "Lantas, emang dari mana uang yang kita transaksikan?" Nah, ini dia satu lagi sarana yang menguntungkan. Sekarang ini sudah tersedia banyak sekali broker yang bisa memfasilitasi kegiatan trading kita, plus "meminjami" modal. Weh, yang bener? Hehehe… benerlah! Kalau kita melakukan trading lewat sebuah broker, maka broker tersebut menjadi perantara kita dengan market dan sekaligus "memberikan talangan" untuk transaksi yang kita lakukan. Tapi jangan khawatir, kita tidak akan terlibat hutang piutang dengan broker tersebut, jadi jangan takut jika suatu saat akan ada debt collector yang mendatangi kita. Hehehe..
Banyak orang yang salah sangka dan memiliki persepsi negatif terhadap forex trading sehubungan dengan masalah utang-piutang ini. Terus terang ini membuat saya prihatin. Mungkin perlu saya tegaskan kembali bahwa tidak ada hubungan hutang-piutang yang harus ditagih antara kita (trader) dengan broker tempat kita melakukan kegiatan trading.
Trus, bagaimana sebenernya hubungan antara trader dengan broker? Nah, ini kembali ke pengertian leverage yang akan kita bahas sekarang. Begini, pada saat kita mendaftar di sebuah broker, kita mendapatkan tawaran tentang leverage yang akan kita gunakan. Beberapa broker menawarkan pilihan leverage yang bisa kita pilih, meskipun ada pula broker yang menetapkan hanya satu pilihan leverage.
Gambaran leverage adalah, apabila leverage yang ditetapkan sebuah broker adalah 100:1, artinya kita hanya harus menggunakan dana sebesar $1 untuk bertransaksi sebesar $100. Jadi apabila kita memiliki dana deposit sebesar $5 di broker tersebut, maka $1 ditempatkan sebagai used margin untuk transaksi sebesar $100 tersebut, sedangkan sisanya ($4) menjadi cadangan apabila transaski yang kita lakukan mengalami kerugian. Jadi, setiap kerugian yang mungkin kita alami dari setiap transaksi yang kita lakukan akan otomatis mengurangi sisa dana dari yang kita tempatkan tersebut. Itulah mengapa kita mengenal istilah Margin Call. Margin Call terjadi apabila sisa dana kita di broker terkuras habis oleh kerugian yang kita alami dan transaksi kita otomatis tertutup (ter-closed).
Leverage sering diibaratkan sebagai daya ungkit. Maksudnya, dengan adanya leverage, maka kemampuan kita melakukan transaksi akan berlipat-lipat. Bayangkan, untuk melakukan transaksi sebesar $100, kita cukup menempatkan $1 sebagai used margin. Itu jika berlaku leverage sebesar 100:1. Banyak broker yang menawarkan leverage sebesar 500:1, bahkan 1.000:1 Berarti kita cukup menempatkan $1 untuk transaksi sebesar $1.000! Wow, bukankah itu fantastis?
Sampai di sini anda mungkin berpikir,"Wah, kalau begitu semakin besar leverage, semakin menguntungkan kita sebagai trader dong?” Hmmm… iya sih… Tapi perlu diingat, semakin besar transaksi yang kita lakukan, semakin besar pula resiko kerugian yang kita tanggung. Dengan kata singkat, mungkin bisa dikatakan bahwa kemungkinan untung cepat, kemungkinan MC juga cepat. Itulah mengapa leverage sering diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Memperbesar keuntungan, tapi di lain pihak bisa pula mempercepat kerugian.
Ok, sampai di sini anda mudah-mudahan sudah cukup mendapatkan gambaran tentang leverage dan juga bisa mempertimbangkan besarnya leverage yang paling sesuai untuk anda.
http://www.seputarforex.com/
Itulah mengapa, saat saya pertama kali mendengar tentang bisnis forex, yang terbayang dalam benak saya adalah "wah, pasti butuh modal yang lumayan nih, minimal puluhan juta". Logikanya kan kalau mau ambil untung dari sebuah kegiatan jual-beli, berarti harus punya modal untuk "beli" barangnya dulu dong, betul tidak? Maklumlah, pikiran saya masih tradisional hihihi… Tapi untunglah, saya kemudian mendapat pengertian tentang leverage ini.
Di sinilah terasa manfaat dari margin trading. Kita bisa melakukan transaksi tanpa harus mempunyai modal sebesar transaksi yang kita lakukan. Asyik kan? Tentu, namanya juga kemajuan teknologi. Beruntunglah kita sekarang, yang hidup dilengkapi dengan sarana dan pra sarana yang sedemikan komplit. Hanya dengan bermodalkan PC, sambungan internet dan modal semampunya, kita bisa melakukan transaksi jual-beli valas ini. Jadi kita bisa trading kapan saja dan di mana saja, asal terkoneksi dengan internet.
Mungkin anda bertanya-tanya, "Lantas, emang dari mana uang yang kita transaksikan?" Nah, ini dia satu lagi sarana yang menguntungkan. Sekarang ini sudah tersedia banyak sekali broker yang bisa memfasilitasi kegiatan trading kita, plus "meminjami" modal. Weh, yang bener? Hehehe… benerlah! Kalau kita melakukan trading lewat sebuah broker, maka broker tersebut menjadi perantara kita dengan market dan sekaligus "memberikan talangan" untuk transaksi yang kita lakukan. Tapi jangan khawatir, kita tidak akan terlibat hutang piutang dengan broker tersebut, jadi jangan takut jika suatu saat akan ada debt collector yang mendatangi kita. Hehehe..
Banyak orang yang salah sangka dan memiliki persepsi negatif terhadap forex trading sehubungan dengan masalah utang-piutang ini. Terus terang ini membuat saya prihatin. Mungkin perlu saya tegaskan kembali bahwa tidak ada hubungan hutang-piutang yang harus ditagih antara kita (trader) dengan broker tempat kita melakukan kegiatan trading.
Trus, bagaimana sebenernya hubungan antara trader dengan broker? Nah, ini kembali ke pengertian leverage yang akan kita bahas sekarang. Begini, pada saat kita mendaftar di sebuah broker, kita mendapatkan tawaran tentang leverage yang akan kita gunakan. Beberapa broker menawarkan pilihan leverage yang bisa kita pilih, meskipun ada pula broker yang menetapkan hanya satu pilihan leverage.
Gambaran leverage adalah, apabila leverage yang ditetapkan sebuah broker adalah 100:1, artinya kita hanya harus menggunakan dana sebesar $1 untuk bertransaksi sebesar $100. Jadi apabila kita memiliki dana deposit sebesar $5 di broker tersebut, maka $1 ditempatkan sebagai used margin untuk transaksi sebesar $100 tersebut, sedangkan sisanya ($4) menjadi cadangan apabila transaski yang kita lakukan mengalami kerugian. Jadi, setiap kerugian yang mungkin kita alami dari setiap transaksi yang kita lakukan akan otomatis mengurangi sisa dana dari yang kita tempatkan tersebut. Itulah mengapa kita mengenal istilah Margin Call. Margin Call terjadi apabila sisa dana kita di broker terkuras habis oleh kerugian yang kita alami dan transaksi kita otomatis tertutup (ter-closed).
Leverage sering diibaratkan sebagai daya ungkit. Maksudnya, dengan adanya leverage, maka kemampuan kita melakukan transaksi akan berlipat-lipat. Bayangkan, untuk melakukan transaksi sebesar $100, kita cukup menempatkan $1 sebagai used margin. Itu jika berlaku leverage sebesar 100:1. Banyak broker yang menawarkan leverage sebesar 500:1, bahkan 1.000:1 Berarti kita cukup menempatkan $1 untuk transaksi sebesar $1.000! Wow, bukankah itu fantastis?
Sampai di sini anda mungkin berpikir,"Wah, kalau begitu semakin besar leverage, semakin menguntungkan kita sebagai trader dong?” Hmmm… iya sih… Tapi perlu diingat, semakin besar transaksi yang kita lakukan, semakin besar pula resiko kerugian yang kita tanggung. Dengan kata singkat, mungkin bisa dikatakan bahwa kemungkinan untung cepat, kemungkinan MC juga cepat. Itulah mengapa leverage sering diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Memperbesar keuntungan, tapi di lain pihak bisa pula mempercepat kerugian.
Ok, sampai di sini anda mudah-mudahan sudah cukup mendapatkan gambaran tentang leverage dan juga bisa mempertimbangkan besarnya leverage yang paling sesuai untuk anda.
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar