Saya pernah "bertemu" dengan seorang temen dari USA di sebuah forum yang membicarakan masalah investasi. Singkat cerita, dia menanyakan pada saya tentang investasi yang sedang saya lakukan. Saya bilang bahwa karena saya adalah trader forex, tentunya investasi yang saya lakukan ya di bidang forex trading ini.
Nah, ada hal yang menarik tentang komentarnya mendengar (membaca) jawaban saya itu, yang ingin saya kemukakan di sini supaya anda tau juga. Yah, pada intinya, dia sangat skeptis dengan forex trading. Dia mengatakan, investasi di forex trading adalah investasi yang sangat beresiko. Saya tentu saja menanyakan, apa alasan dia berpendapat seperti itu.
Menurutnya, ada 2 alasan utama yang membuat investasi di forex trading ini menjadi terlalu beresiko:
Nah, ada hal yang menarik tentang komentarnya mendengar (membaca) jawaban saya itu, yang ingin saya kemukakan di sini supaya anda tau juga. Yah, pada intinya, dia sangat skeptis dengan forex trading. Dia mengatakan, investasi di forex trading adalah investasi yang sangat beresiko. Saya tentu saja menanyakan, apa alasan dia berpendapat seperti itu.
Menurutnya, ada 2 alasan utama yang membuat investasi di forex trading ini menjadi terlalu beresiko:
- Leverage yang terlalu tinggi
- Broker nakal (scam)
Pada intinya, saya menerima 2 alasan yang dia kemukakan. Tapi menurut saya, ada hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari resiko berlebihan berkaitan dengan 2 hal di atas antara lain:
Resiko yang Berkaitan dengan Leverage
Memang banyak broker yang menawarkan leverage yang fantastis. Seperti yang kita ketahui, leverage di sini berfungsi sebagai daya ungkit untuk meningkatkan kekuatan transaksi kita. Semakin tinggi leverage yang kita gunakan, semakin tinggi juga daya ungkit kita, dan semakin besar kesempatan kita untuk mengambil keuntungan dari modal yang kita tanamkan. Tentunya broker menawarkan leverage yang tinggi ini untuk menarik trader, karena mereka juga bersaing dengan broker lainnya.
Sebenernya sih sah-sah saja kalo kita memanfaatkan tawaran leverage yang tinggi dari broker tempat kita bertrading. Hanya, perlu kita ingat prinsip dasar dalam berinvestasi: semakin tinggi profit yang kita harapkan, semakin besar pula yang harus kita tanggung.
Untuk meminimalkan resiko yang berkaitan dengan leverage, yang bisa kita lakukan antara lain adalah menyesuaikan quantity per trade dengan jumlah modal kita, mengendalikan used margin dan available margin serta kekuatan margin yang ada untuk mengantisipasi pergerakan harga yang mungkin saja tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Intinya ya kembali ke margin management dan money management, dan sesuaikan pilihan leverage anda dengan kebiasaan maupun gaya trading anda. Saya sendiri masih menggunakan leverage 1:100 karena sudah terlanjur biasa dan masih merasa nyaman dengan leverage sebesar itu, karena kebetulan broker pertama tempat saya belajar trading hanya menawarkan pilihan leverage sebesar itu. Jadi, berapa leverage yang anda gunakan sebenarnya tergantung pada pilihan anda.
Resiko yang Berkaitan dengan Leverage
Memang banyak broker yang menawarkan leverage yang fantastis. Seperti yang kita ketahui, leverage di sini berfungsi sebagai daya ungkit untuk meningkatkan kekuatan transaksi kita. Semakin tinggi leverage yang kita gunakan, semakin tinggi juga daya ungkit kita, dan semakin besar kesempatan kita untuk mengambil keuntungan dari modal yang kita tanamkan. Tentunya broker menawarkan leverage yang tinggi ini untuk menarik trader, karena mereka juga bersaing dengan broker lainnya.
Sebenernya sih sah-sah saja kalo kita memanfaatkan tawaran leverage yang tinggi dari broker tempat kita bertrading. Hanya, perlu kita ingat prinsip dasar dalam berinvestasi: semakin tinggi profit yang kita harapkan, semakin besar pula yang harus kita tanggung.
Untuk meminimalkan resiko yang berkaitan dengan leverage, yang bisa kita lakukan antara lain adalah menyesuaikan quantity per trade dengan jumlah modal kita, mengendalikan used margin dan available margin serta kekuatan margin yang ada untuk mengantisipasi pergerakan harga yang mungkin saja tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Intinya ya kembali ke margin management dan money management, dan sesuaikan pilihan leverage anda dengan kebiasaan maupun gaya trading anda. Saya sendiri masih menggunakan leverage 1:100 karena sudah terlanjur biasa dan masih merasa nyaman dengan leverage sebesar itu, karena kebetulan broker pertama tempat saya belajar trading hanya menawarkan pilihan leverage sebesar itu. Jadi, berapa leverage yang anda gunakan sebenarnya tergantung pada pilihan anda.
Resiko yang Berkaitan dengan Broker yang Nakal (scam)
Siapa sih yang gak kesel, kalo kita sudah cape-cape trading, ehh… pas kita WD ternyata broker tersebut tidak membayarkan WD yang kita lakukan itu atau... iya dibayarkan sih, tapi datengnya telat, alias waktu tunggu tidak sesuai dari yang dijanjikan. Wew, jelas bikin kesel banget tuh! Atau, satu hal lagi nih… Kita merasa posisi kita seharusnya masih aman karena SL yang kita tetapkan belum tersentuh, ehh… tiba-tiba saja pas kita cek, posisi tersebut sudah terclosed gara-gara SL ternyata terhitung sudah kesabet. Wah, sebel rasanya! Mau protes juga biasanya ribet prosedurnya. Hasilnya paling-paling cuma bikin tambah bete… Nah tuh!
Untuk menghindari broker yang nakal dan juga broker yang scam, sebaiknya sebelum kita menentukan broker tempat kita bertrading, kita perlu melihat dan mengecek apakah broker tersebut bisa dipercaya. Ada banyak sumber di mana kita bisa mengetahui broker-broker mana yang relatif bisa dipercaya dan aman untuk tempat kita menginvestasikan modal.
Anda bisa mencari informasi di web tentang legalitas suatu broker dan juga melihat kekuatan dukungan capital dari perusahaan pendukung broker tersebut. Mm… Kalo saya sendiri sih lebih suka menanyakan kepada sesama rekan trader yang sudah lebih berpengalaman dan sudah membuktikan kemudahan WD dan "kejujuran" suatu broker sebelum memutuskan untuk menggunakan broker tersebut dalam bertrading. Yah, dari pada ribet cari-cari informasi sendiri sih. Dan kalo sudah ketemu broker yang nyaman, saya bisanya "setia" dengan broker tersebut. Males juga sih, kalo gonta-ganti broker.
Ok! Itulah hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan resiko dalam forex trading. Tentunya pada akhirnya, hasil yang akan kita peroleh dari trading ini akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti trading system dan strategi yang kita anut, kedisiplinan kita dalam mengikuti trading plan dan juga faktor psikologis. Memang tidak ada investasi yang bebas resiko.
Salah satu tugas kita sebagai trader (investor) adalah memahami dan mengelola resiko tersebut. Warren Buffet, mengatakan "Risk comes from not knowing what you are doing". Jadi, kenali dan pahami segala sesuatu, termasuk resikonya sebelum anda memutuskan untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini termasuk juga dalam berinvestasi.
Siapa sih yang gak kesel, kalo kita sudah cape-cape trading, ehh… pas kita WD ternyata broker tersebut tidak membayarkan WD yang kita lakukan itu atau... iya dibayarkan sih, tapi datengnya telat, alias waktu tunggu tidak sesuai dari yang dijanjikan. Wew, jelas bikin kesel banget tuh! Atau, satu hal lagi nih… Kita merasa posisi kita seharusnya masih aman karena SL yang kita tetapkan belum tersentuh, ehh… tiba-tiba saja pas kita cek, posisi tersebut sudah terclosed gara-gara SL ternyata terhitung sudah kesabet. Wah, sebel rasanya! Mau protes juga biasanya ribet prosedurnya. Hasilnya paling-paling cuma bikin tambah bete… Nah tuh!
Untuk menghindari broker yang nakal dan juga broker yang scam, sebaiknya sebelum kita menentukan broker tempat kita bertrading, kita perlu melihat dan mengecek apakah broker tersebut bisa dipercaya. Ada banyak sumber di mana kita bisa mengetahui broker-broker mana yang relatif bisa dipercaya dan aman untuk tempat kita menginvestasikan modal.
Anda bisa mencari informasi di web tentang legalitas suatu broker dan juga melihat kekuatan dukungan capital dari perusahaan pendukung broker tersebut. Mm… Kalo saya sendiri sih lebih suka menanyakan kepada sesama rekan trader yang sudah lebih berpengalaman dan sudah membuktikan kemudahan WD dan "kejujuran" suatu broker sebelum memutuskan untuk menggunakan broker tersebut dalam bertrading. Yah, dari pada ribet cari-cari informasi sendiri sih. Dan kalo sudah ketemu broker yang nyaman, saya bisanya "setia" dengan broker tersebut. Males juga sih, kalo gonta-ganti broker.
Ok! Itulah hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan resiko dalam forex trading. Tentunya pada akhirnya, hasil yang akan kita peroleh dari trading ini akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti trading system dan strategi yang kita anut, kedisiplinan kita dalam mengikuti trading plan dan juga faktor psikologis. Memang tidak ada investasi yang bebas resiko.
Salah satu tugas kita sebagai trader (investor) adalah memahami dan mengelola resiko tersebut. Warren Buffet, mengatakan "Risk comes from not knowing what you are doing". Jadi, kenali dan pahami segala sesuatu, termasuk resikonya sebelum anda memutuskan untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini termasuk juga dalam berinvestasi.
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar