0
Carry trade mengacu pada tindakan "menjual" mata uang bersuku bunga rendah dan "membeli" mata uang lain yang bersuku bunga lebih tinggi guna memperoleh profit dari selisih suku bunga tadi. Ini termasuk manuver yang cukup populer di kalangan pemain besar seperti bank-bank, lembaga hedging, dan kawan-kawannya, terutama di masa-masa seperti sekarang ketika selisih suku bunga antar bank sentral kian melebar. Namun, bisakah trader kecil-kecilan seperti kita melakukan carry trade?


Teori vs Realita

Secara teori, carry trade bisa dilakukan oleh trader besar maupun ritel. Katakanlah pada pair NZD/USD. Pada level 3.25%, suku bunga New Zealand adalah yang tertinggi diantara pair-pair mayor, sedangkan suku bunga the Fed Amerika Serikat cuma 1%. Jadi jika kita melakukan buy NZD/USD, pada dasarnya kita "menjual" dana dengan bunga 1% guna menyimpan dana kita dalam mata uang yang menghasilkan bunga 3.25%. Dengan mempertimbangkan bahwa pasar forex spot memberlakukan swap untuk posisi-posisi trading lewat tengah malam (overnight), maka kita bisa saja mendapatkan profit yang lumayan dari suku bunga harian hanya dengan membiarkan posisi itu floating untuk jangka waktu cukup lama. Ingat, broker forex juga menerapkan swap (rollover), sehingga bila mereka sungguh memberlakukan swap sesuai dengan suku bunga acuan setiap bank sentral, maka trader tentunya bisa memanfaatkan kesempatan untuk carry trade.

Tetapi ITU hanya JIKA broker Anda sungguh memberlakukan swap sesuai dengan suku bunga acuan setiap bank sentral.

Yang sebenarnya nyaris tidak mungkin.

Rate swap yang dibebankan oleh broker-broker forex diturunkan dari rate di pasar interbank, yang seringkali berbeda dengan acuan bank sentral. Disamping itu, persyaratan dan kondisi trading (trading terms and conditions) yang diberikan oleh beberapa broker dengan jelas mengatakan bahwa klien akan dibebani rate negatif pada posisi-posisi overnight (tambahkan ini: tak peduli apakah selisih suku bunga aslinya negatif atau positif). Ada juga broker-broker yang membebankan rate swap negatif untuk pair-pair yang Anda tradingkan, tetapi mengantonginya sendiri bila rate pair-pair itu positif.

Jadi, yang pertama kali harus Anda lakukan jika ingin melakukan carry trade adalah dengan menanyakannya pada broker Anda lebih dulu, guna memastikan apakah itu bisa dilakukan. Hal ini bukan sesuatu yang umum disebarluaskan, jadi Anda mungkin harus menanyakannya kepada CS atau representative secara terus terang.

Harga Berubah-ubah, Tidak Stagnan

Katakanlah broker Anda ternyata begitu baik hati hingga bersedia memberikan positive rate swap pada Anda, lalu Anda memutuskan untuk membuka beberapa posisi buy NZD/USD dan meninggalkannya floating selama setahun. Dengan mempertimbangkan kesenjangan suku bunga antar mata uang sekaligus leverage-nya, maka setahun dari sekarang tentu Anda sudah mendapatkan profit tanpa harus melakukan apapun.

Namun, tunggu dulu. Tidak ada jaminan kalau pair NZD/USD bakal bernilai sama persis antara nilainya saat ini dengan nilainya setahun mendatang. Harga berubah setiap saat di pasar forex, dan tak seorang pun bisa memprediksi harga masa depan dengan akurasi 100%. Jika perubahan harga itu berarti NZD/USD naik lebih tinggi, maka itu adalah kabar bagus bagi Anda (selamat!). Tetapi katakanlah NZD/USD jatuh kebawah level dimana Anda membuka posisi trading, maka bunga yang Anda dapatkan mungkin akan lebih rendah dari kerugian akibat kejatuhan nilai NZD itu. 

Yang tidak kalah pentingnya adalah, suku bunga juga bisa berubah. Lihat saja situasi saat ini dimana beberapa bank sentral sedang mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga, dan beberapa lainnya malah memangkasnya tanpa peringatan lebih dulu, serta tak segan untuk membuat perubahan kebijakan besar secara mendadak. Saat insiden-insiden semacam itu terjadi, platform trading dan penyedia likuiditas di pasar keuangan kemungkinan akan segera menutup posisi trading yang masih floating, atau secara signifikan menggoyang posisi trading Anda, sehingga membuat Anda gagal memetik buah dari carry trade yang diharapkan atau justru rugi besar-besaran.  


Bisa Dilakukan Dengan...

Kecewa? Tenang, Anda masih bisa profit dari carry trade dengan "mengikuti tren" yang diciptakan carry trade atau dengan bertrading bersama broker yang mau menyalurkan swap positifnya pada klien. Berikut beberapa tips-nya:

1. Ikuti Sentimen Pasar
Perhatikan bahwa mereka yang punya kekuatan untuk menggerakkan pasar hanyalah pemain besar: pemerintah, bank-bank global, dll. Ketika mereka bertrading forex, mereka bertrading dengan dukungan dana besar dan aturan main yang berbeda dengan trader kelas teri seperti kita, sehingga mereka bisa saja menggandakan profit dengan melakukan carry trade. Jadi, biar mereka saja yang carry trade, sedangkan kita tinggal memantau dan mengikuti tren yang tercipta. Analis biasanya akan menginformasikan kapan carry trade akan marak, dan di saat itulah Anda bisa memanfaatkan momen. Tentu saja ini hanya bila Anda adalah seseorang yang bertrading dengan mempertimbangkan fundamental dan sentimen pasar.

2. Coba Eksotik
Apabila broker Anda memungkinkan carry trade, maka ya, Anda bisa coba melakukannya. Namun, Anda harus hati-hati dengan hanya memilih pair yang memiliki selisih suku bunga besar. Diantara mata uang mayor saat ini, itu berarti AUD/JPY dan NZD/JPY. Akan tetapi tidak ada yang lebih besar dari selisih antara Yen (bunga: 0%) dengan mata uang negara berkembang, seperti Lira Turki (TRY) yang suku bunga acuannya 8.25%.

3. Jangka Pendek Saja
Baik Anda mau memanfaatkan carry trade dengan cara 1, 2, maupun keduanya, apa yang Anda lakukan dasarnya adalah menjual mata uang berbunga rendah dan membeli mata uang berbunga lebih tinggi dalam satu pair. Dalam situasi ini, perhatikan bahwa Anda sebaiknya tidak membiarkan suatu posisi untuk floating terlalu lama. Anggap saja carry trade sebagai profit ekstra, sedangkan profit utama tetap diperoleh dari selisih harga jual-beli pair yang Anda perdagangkan. Sampel-sampel chart antara pair-pair mata uang yang selisih bunganya besar menunjukkan bahwa hanya karena selisihnya besar, tidak berarti tren akan bullish dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Anda tetap harus memperhatikan poin-poin level entri dan exit yang tepat.

http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top