Analisa teknikal dalam trading forex mempelajari tentang akibat dari pola pergerakan harga yang telah terjadi untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya. Trader yang mahir dan selalu menggunakan analisa teknikal disebutchartist atau technicalist. Seorang chartist cenderung mengabaikan alasan atau penyebab terjadinya pergerakan harga, dan hanya fokus pada akibat pergerakan yang baru terjadi. Trading chart dan berbagai indikator teknikal sangat dibutuhkan untuk membantu analisanya.
Sumber:
www.ac-markets.com : Swissquote - education
www.investopedia.com
Ada 3 prinsip yang mendasari analisa teknikal dalam trading forex, yaitu:
1. Seluruh penyebab pergerakan harga telah dinyatakan dalam pola pergerakan harga itu sendiriFaktor pengaruh rilis data ekonomi, keadaan politik yang berubah, sentimen pasar dan juga perubahan jumlah permintaan dan penawaran telah direfleksikan oleh pola gerak harga dalam trading chart. Dalam memprediksi arah pasar, seorang chartist sejati hanya fokus pada pola pergerakan harga saat ini dan perubahan indikator teknikal, bukan pada apa yang akan terjadi akibat rilis berita tertentu.
2. Harga selalu bergerak mengikuti trend dengan batas-batas tertentuSalah satu tujuan penting dari analisa teknikal adalah menentukan arah trend pergerakan harga yang akan datang, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Ada 3 keadaan arah trend, yaitu arah pergerakan harga yang akan cenderung tetap (trend continuation), arah pergerakan yang cenderung akan berbalik arah (trend reversal) dan pergerakan yang cenderung bergerak bolak-balik dalam range harga tertentu (sideways atau ranging).
Sebelum menerapkan indikator teknikal tertentu untuk mengetahui arah trend, chartist biasanya menarik garis yang menghubungkan harga-harga terendah atau harga-harga tertinggi, yang disebut dengan garis-garis trend (trend lines). Selain itu trend pergerakan harga akan terus berlanjut atau berbalik arah jika telah menyentuh, atau melewati (menembus) batas-batas harga tertentu yang disebut dengan level support dan resistance. Demikian juga jika harga bergerak sideways, penembusan level support atau resistance mengisyaratkan terjadinya keadaan trending.
Untuk mengetahui batas-batas harga tersebut, chartist menarik garis-garis support dan resistance yang dipercaya sebagai level-level harga yang merupakan permufakatan (consensus) dari para pelaku pasar. Selain level-level support dan resistance, batas-batas tersebut juga berupa angka psikologis atau level angka bulat yang sering digunakan sebagai acuan pelaku pasar.
3. Sejarah pola pergerakan harga akan selalu berulang (History repeats itself)Chartist percaya bahwa pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang dan bisa saja terjadi lagi saat ini. Makin sering suatu pola chart(chart pattern) terjadi maka semakin besar probabilitas kebenarannya. Pola pergerakan harga bisa juga berupa formasi bar candlestick dengan berbagai variasinya.
Teori-teori yang mendasari analisa teknikal dalam forex
Selain trend, pola chart dan formasi bar candlestick, analisa teknikal dalam forex juga didasarkan pada:
1. Seluruh penyebab pergerakan harga telah dinyatakan dalam pola pergerakan harga itu sendiriFaktor pengaruh rilis data ekonomi, keadaan politik yang berubah, sentimen pasar dan juga perubahan jumlah permintaan dan penawaran telah direfleksikan oleh pola gerak harga dalam trading chart. Dalam memprediksi arah pasar, seorang chartist sejati hanya fokus pada pola pergerakan harga saat ini dan perubahan indikator teknikal, bukan pada apa yang akan terjadi akibat rilis berita tertentu.
2. Harga selalu bergerak mengikuti trend dengan batas-batas tertentuSalah satu tujuan penting dari analisa teknikal adalah menentukan arah trend pergerakan harga yang akan datang, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Ada 3 keadaan arah trend, yaitu arah pergerakan harga yang akan cenderung tetap (trend continuation), arah pergerakan yang cenderung akan berbalik arah (trend reversal) dan pergerakan yang cenderung bergerak bolak-balik dalam range harga tertentu (sideways atau ranging).
Sebelum menerapkan indikator teknikal tertentu untuk mengetahui arah trend, chartist biasanya menarik garis yang menghubungkan harga-harga terendah atau harga-harga tertinggi, yang disebut dengan garis-garis trend (trend lines). Selain itu trend pergerakan harga akan terus berlanjut atau berbalik arah jika telah menyentuh, atau melewati (menembus) batas-batas harga tertentu yang disebut dengan level support dan resistance. Demikian juga jika harga bergerak sideways, penembusan level support atau resistance mengisyaratkan terjadinya keadaan trending.
Untuk mengetahui batas-batas harga tersebut, chartist menarik garis-garis support dan resistance yang dipercaya sebagai level-level harga yang merupakan permufakatan (consensus) dari para pelaku pasar. Selain level-level support dan resistance, batas-batas tersebut juga berupa angka psikologis atau level angka bulat yang sering digunakan sebagai acuan pelaku pasar.
3. Sejarah pola pergerakan harga akan selalu berulang (History repeats itself)Chartist percaya bahwa pola pergerakan harga di masa lalu akan berulang dan bisa saja terjadi lagi saat ini. Makin sering suatu pola chart(chart pattern) terjadi maka semakin besar probabilitas kebenarannya. Pola pergerakan harga bisa juga berupa formasi bar candlestick dengan berbagai variasinya.
Teori-teori yang mendasari analisa teknikal dalam forex
Selain trend, pola chart dan formasi bar candlestick, analisa teknikal dalam forex juga didasarkan pada:
- Teori matematika, seperti dinyatakan dalam perhitungan indikator semisal Moving Average atau Oscillator
- Teori angka, seperti Fibonacci Retracement dan Gann Numbers
- Teori gelombang, seperti gelombang Elliot (Elliot wave)
- Teori gap (high, low, open, close)
Sumber:
www.ac-markets.com : Swissquote - education
www.investopedia.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar