0
Margin pada trading adalah istilah yang digunakan untuk trading dengan modal pinjaman. Hal ini menarik karena adanya fakta bahwa investasi forex dapat dilakukan dengan uang riil yang nilainya lebih rendah dari ukuran transaksinya. Selain itu trader dapat membuka posisi (open position) yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil.


Dengan demikian, melalui margin, trader dapat melakukan transaksi relatif besar, dengan proses eksekusi yang sangat cepat dan tergolong murah. Margin pada trading di pasar Forex diukur dalam satuan nilai. Kata "satuan" merujuk pada nilai transaksi, misalnya $100,000 yang dengan sistem trading margin dapat ditransaksikan dengan open position sedikitnya 0.5% dari nilai aslinya atau sekitar $500.

Contoh:
Anda percaya bahwa sinyal di pasar menunjukkan GBP akan menguat terhadap Dolar AS. Anda membuka 1 lot untuk membeli Pound dengan margin 1% pada harga 1.49889 dan menunggu nilai tukar naik. Beberapa saat kemudian, prediksi Anda menjadi kenyataan dan Anda memutuskan untuk menutup posisi tersebut (jual GBP).

Anda menutup posisi (close position) pada 1.5050 dan mendapatkan 61 pips atau sekitar $405. Dengan demikian, pada investasi modal awal sebesar $1,000, Anda telah membuat lebih dari 40% keuntungan. Ketika memutuskan untuk menutup posisi, jumlah deposit yang sekarang berubah sesuai dengan perhitungan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian, tersebut kemudian dikreditkan ke akun Anda. Dalam setiap posisi yang Anda tempatkan tentunya tidak akan selalu berakhir dengan profit. Untuk mengusahakannya, ada langkah-langkah yang perlu Anda terapkan sebelum menetapkan entry.

Analisis Teknis dan Analisis FundamentalDua strategi dasar dalam berinvestasi di Forex adalah Analisis Teknikal dan Fundamental. Kebanyakan investor berukuran kecil dan menengah di pasar keuangan menggunakan Analisis Teknikal. Teknik ini berasal dari asumsi bahwa semua informasi tentang pasar dan fluktuasi mata uang tertentu dapat ditemukan dalam rangkaian harga di chart. Artinya: semua faktor yang berpengaruh terhadap harga telah dipertimbangkan oleh pasar dan dengan demikian tercermin dalam harga.
Pada dasarnya, tiga bahan pertimbangan yang mendasari analisis investor adalah:
1. Pergerakan pasar mempertimbangkan semua faktor,
2. Pergerakan harga dapat langsung terkait dengan peristiwa saat ini,
3. Sejarah selalu berulang.

Mereka yang menggunakan analisis teknikal melihat pada harga tertinggi dan terendah dari suatu mata uang, harga pembukaan dan penutupan, serta volume transaksi. Investor jenis ini tidak mencoba untuk mengakali pasar, atau bahkan memprediksi trend utama jangka panjang, tetapi hanya melihat apa yang terjadi pada mata uang tertentu di masa lalu, dan memprediksi bahwa fluktuasi berikutnya akan mencerminkan pergerakan harga-harga sebelumnya.

Nah, bagaimana dengan fundamental?

Sebuah Analisis Fundamental adalah salah satu analisis tentang situasi saat ini di negara mata uang yang diperjual-belikan, dilihat dari sudut pandang ekonomi, dan hal-hal terkait lainnya. Dari basis ekonomi, kondisi suatu negara dapat dilihat dari sejumlah pengukuran kuantitatif seperti tingkat suku bunga Bank Sentral, tingkat pengangguran nasional, kebijakan pajak, dan tingkat inflasi. Seorang investor juga dapat mengantisipasi kejadian yang kurang baik. Seperti kerusuhan politik atau transisi, yang juga memiliki efek pada pasar.

Sebelum melakukan kajian analisis, yang terpenting perlu untuk diingat bahwa investor juga harus memiliki antisipasi terhadap pelaku pasar. Sebab, sama seperti dalam pasar saham, nilai mata uang juga sebagian besar  didasarkan pada persepsi dan antisipasi dari pihak-pihak yang bertransaksi di dalamnya, tidak hanya pada realita dari kondisi suatu negara.



Sumber:
earnforex.com 
http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top