Sebelum kita melihat cara terbaik untuk memanfaatkan leverage, mari kita memahami leverage dan bagaimana cara kerjanya. Sederhananya, leverage (juga dikenal sebagai gearing) adalah jumlah modal yang dipinjam investor untuk digunakan dalam setiap investasi. Ketika ada orang mengatakan "dua kali leverage" berarti sama dengan 50 persen dari modal yang diinvestasikan merupakan dana pinjaman. Tiga kali leverage adalah 66 persen dan empat kali leverage adalah 75 persen.
Gambaran penggunaan leverage:
Apabila leverage yang ditetapkan sebuah broker adalah 100:1, artinya Anda hanya menggunakan dana $1 untuk bertransaksi dengan ukuran sebesar $100. Jadi apabila Anda memiliki dana deposit sebesar $5 di broker tersebut, maka $1 ditempatkan sebagai used margin untuk transaksi sebesar $100 tersebut, sedangkan sisanya ($4) menjadi cadangan apabila transaksi tersebut mengalami kerugian.
Apabila leverage yang ditetapkan sebuah broker adalah 100:1, artinya Anda hanya menggunakan dana $1 untuk bertransaksi dengan ukuran sebesar $100. Jadi apabila Anda memiliki dana deposit sebesar $5 di broker tersebut, maka $1 ditempatkan sebagai used margin untuk transaksi sebesar $100 tersebut, sedangkan sisanya ($4) menjadi cadangan apabila transaksi tersebut mengalami kerugian.
Dari gambaran tersebut, tampak manfaat dari margin trading. Kita bisa melakukan transaksi tanpa harus mempunyai modal sebesar transaksi yang kita lakukan. Asyik kan? Beruntunglah kita sekarang, hidup dilengkapi dengan sarana dan pra sarana yang sedemikan komplit. Hanya dengan bermodalkan PC, sambungan internet dan modal semampunya, kita bisa melakukan transaksi jual-beli valas. Kita bisa trading kapan saja dan di mana saja, asal terkoneksi dengan internet.
Adanya leverage memang menyediakan potensi keuntungan yang sangat besar, namun sebaliknya, kerugian yang bisa dialami juga akan besar terutama jika Anda cenderung kurang bijak dalam mengambil keputusan. Karena, setiap kerugian yang mungkin dialami dari setiap transaksi akan otomatis mengurangi sisa dana yang Anda tempatkan tadit. Dari sini muncullah istilah Margin Call. Margin Call terjadi apabila sisa dana di broker terkuras habis oleh kerugian yang Anda alami sehingga transaksi secara otomatis tertutup (ter-closed).
Lalu, apa cara terbaik untuk menggunakan leverage ketika trading FX? Pertama-tama, trader harus dapat melihat dengan jelas potensi keuntungan dan risiko dari nilai investasinya. Anda bisa menentukan sendiri, apakah ingin mengambil leverage yang besar namun sangat berisiko, atau memanfaatkan leverage yang masuk akal sehingga dapat meminimalisir resiko, walaupun keuntungannya pun juga akan lebih terbatas. Dalam hal ini, menyesuaikan leverage dengan tingkat risiko yang sanggup Anda terima dapat menjadi solusi terbaik.
Sebagai aturan umum, Anda perlu mempertimbangkan semua faktor trading, mulai dari kemampuan analisa yang melibatkan sentimen pasar hingga manajemen risiko. Dalam mengelola manajemen resiko, Anda bisa memperkirakan ukuran trading yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Disamping membatasi risiko, meningkatkan keuntungan yang signifikan juga sebaiknya direncanakan. Untuk memungkinkan hal tersebut, Anda dapat belajar cara memanfaatkan leverage dengan benar.
Leverage adalah kecepatan
Coba kita ambil contoh seseorang yang belajar menyetir mobil. Apakah Anda ingat bagaimana rasanya saat belajar mengemudi? Ketika belajar mengemudi, Anda diinstruksikan untuk memulai dengan kecepatan yang rendah. Ini adalah pengenalan yang sangat logis untuk para pemula. Kecepatan lambat memungkinkan pengemudi membatasi risiko dengan menghilangkan bahaya yang bisa datang dari kecepatan yang lebih tinggi. Setelah nyaman dengan kecepatan yang rendah, secara bertahap Anda bisa meningkatkan kecepatan mobil. Pada akhirnya, Anda bisa mengemudi di jalan raya dengan lancar.
Lalu, apa cara terbaik untuk menggunakan leverage ketika trading FX? Pertama-tama, trader harus dapat melihat dengan jelas potensi keuntungan dan risiko dari nilai investasinya. Anda bisa menentukan sendiri, apakah ingin mengambil leverage yang besar namun sangat berisiko, atau memanfaatkan leverage yang masuk akal sehingga dapat meminimalisir resiko, walaupun keuntungannya pun juga akan lebih terbatas. Dalam hal ini, menyesuaikan leverage dengan tingkat risiko yang sanggup Anda terima dapat menjadi solusi terbaik.
Sebagai aturan umum, Anda perlu mempertimbangkan semua faktor trading, mulai dari kemampuan analisa yang melibatkan sentimen pasar hingga manajemen risiko. Dalam mengelola manajemen resiko, Anda bisa memperkirakan ukuran trading yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Disamping membatasi risiko, meningkatkan keuntungan yang signifikan juga sebaiknya direncanakan. Untuk memungkinkan hal tersebut, Anda dapat belajar cara memanfaatkan leverage dengan benar.
Leverage adalah kecepatan
Coba kita ambil contoh seseorang yang belajar menyetir mobil. Apakah Anda ingat bagaimana rasanya saat belajar mengemudi? Ketika belajar mengemudi, Anda diinstruksikan untuk memulai dengan kecepatan yang rendah. Ini adalah pengenalan yang sangat logis untuk para pemula. Kecepatan lambat memungkinkan pengemudi membatasi risiko dengan menghilangkan bahaya yang bisa datang dari kecepatan yang lebih tinggi. Setelah nyaman dengan kecepatan yang rendah, secara bertahap Anda bisa meningkatkan kecepatan mobil. Pada akhirnya, Anda bisa mengemudi di jalan raya dengan lancar.
Ketika trader baru belajar untuk berspekulasi, berarti ia seperti pengemudi baru yang sedang belajar cara menjalankan mobil. Sama seperti pengemudi tingkat amatir, yang perlu mengontrol kecepatan saat belajar cara-cara menjalankan mobil, trader baru harus belajar dengan leverage kecil dulu sambil belajar memahami market.
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar