Dalam tren yang kuat, keputusan pasar cenderung lebih mudah diidentifikasi oleh trader. Trader cukup melakukan pembelian saat uptrend dan melakukan penjualan dalam situasi yang cenderung menurun (downtrend). Namun, ketika pasar tidak tegas dalam menentukan harga ke suatu trend, hal ini menyulitkan trader dalam mengambil keputusan.
Situasi ini terjadi ketika terlalu banyak trader pengikut tren yang tiba-tiba membuka transaksi terhadap munculnya trading baru. Jadi apa yang harus kita lakukan ketika tidak ada titik tertinggi atau terendah dalam pasar sedangkan kita harus terus berada dalam trading?
Salah satu saran yang bisa dilakukan adalah mencoba menunggu berbaliknya harga menggunakan pola triangle. Pola triangle dibentuk dengan menghubungkan garis pair mata uang dengan titik support atau resisten. Di bawah ini kita bisa melihat pola triangle yang terbentuk pada GBPJPY. Perlawanan harga terlihat dari titik tertinggi yang secara bertahap bergerak menuju titik terendah. Pada saat yang sama, garis support dapat dilihat semakin naik dan menandakan low harga yang kian tinggi. Setelah daerah ini diidentifikasi, kita dapat melanjutkan dengan strategi break.
Menyiapkan Order Stop Breakout
Setelah pola triangle didapatkan, kita dapat mulai bersiap untuk melakukan breakout. Dengan menggunakan OCO, baik entri buy dan sell dapat diorder pada waktu yang bersamaan.
Pola ini akan banyak membantu jika Anda tidak yakin kemana pasar akan mengarah. Jika harga break berada di atas titik resisten, kita beli GBPJPY. Sebaliknya jika harga turun di bawah titik support, kita jual pasangan mata uang itu. Perlu dicatat bahwa segera setelah satu order tereksekusi, maka pending order lainnya harus dihapus. Saat membuat perintah OCO, terapkan langsung kedua pending order, yang satu buy dan satunya sell.
Secara tradisional, sebagian besar trader menggunakan rasio 1:2 Risk/Reward atau lebih saat sedang menerapkan metode breakout. Hal ini dapat diatur dengan menempatkan target profit 2x lipat lebih banyak daripada batas stop loss.
Sumber:
dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Situasi ini terjadi ketika terlalu banyak trader pengikut tren yang tiba-tiba membuka transaksi terhadap munculnya trading baru. Jadi apa yang harus kita lakukan ketika tidak ada titik tertinggi atau terendah dalam pasar sedangkan kita harus terus berada dalam trading?
Salah satu saran yang bisa dilakukan adalah mencoba menunggu berbaliknya harga menggunakan pola triangle. Pola triangle dibentuk dengan menghubungkan garis pair mata uang dengan titik support atau resisten. Di bawah ini kita bisa melihat pola triangle yang terbentuk pada GBPJPY. Perlawanan harga terlihat dari titik tertinggi yang secara bertahap bergerak menuju titik terendah. Pada saat yang sama, garis support dapat dilihat semakin naik dan menandakan low harga yang kian tinggi. Setelah daerah ini diidentifikasi, kita dapat melanjutkan dengan strategi break.
Menyiapkan Order Stop Breakout
Setelah pola triangle didapatkan, kita dapat mulai bersiap untuk melakukan breakout. Dengan menggunakan OCO, baik entri buy dan sell dapat diorder pada waktu yang bersamaan.
Pola ini akan banyak membantu jika Anda tidak yakin kemana pasar akan mengarah. Jika harga break berada di atas titik resisten, kita beli GBPJPY. Sebaliknya jika harga turun di bawah titik support, kita jual pasangan mata uang itu. Perlu dicatat bahwa segera setelah satu order tereksekusi, maka pending order lainnya harus dihapus. Saat membuat perintah OCO, terapkan langsung kedua pending order, yang satu buy dan satunya sell.
Secara tradisional, sebagian besar trader menggunakan rasio 1:2 Risk/Reward atau lebih saat sedang menerapkan metode breakout. Hal ini dapat diatur dengan menempatkan target profit 2x lipat lebih banyak daripada batas stop loss.
Sumber:
dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar