Dengan anda memiliki teknik dalam menggunakan modal yang baik dan benar, maka keuntungan maupun kerugian dalam setiap kegiatan trading dapat anda kendalikan. Berikut ini beberapa contoh teknik dalam management modal:
1. Pyramid
Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka disetiap kali kita mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan. Berikut ini contoh yang dapat kita ambil sebagai bahan percobaan:
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kita menambah satu posisi berukuran 1 lot setiap kali kita mendapatkan keuntungan sebesar 500 pips. Ketika harga turun dari level 1.51000 ke 1.50750, total keuntungan kita masih tersisa 750 pips. Di level ini kita bisa menutup seluruh posisi buy. Jika harga turun hingga mencapai level 1.50500, maka hasil seluruh transaksi kita akan impas. Teknik ini sangatlah bagus untuk kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trend.
2. Martingale
Dengan metode martingale, kita menambah posisi dua kali lipat dari transaksi sebelumnya disetiap kali kita mengalami kerugian. Contohnya:
Pada contoh ini diperlihatkan bahwa seorang trader telah menambah posisi sell sebanyak dua kali pada posisi sebelumnya setiap kenaikan 500 pips. Seandainya harga masih naik ke 1.51500, maka si trader akan menambah posisi Sell sebanyak 8 Lot. Sementara itu, keuntungan akan diperoleh ketika harga kembali ke 1.50500. Sebetulnya yang perlu anda waspadai ialah jika harga terus semakin naik, karena kerugian yang diderita justru akan semakin besar. Teknik ini bagus jika dipergunakan pada saat pergerakan pasar sedang sideway.
3. Anti Martingale
Anti-martingale justru mirip dengan pyramid, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi yang sebelumnya dimana setiap kali mendapatkan keuntungan.
Kita harus selalu memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbalik arah dimana akan membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss. Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pergerakan pasar dalam keadaan trending.
http://www.seputarforex.com/
1. Pyramid
Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka disetiap kali kita mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan. Berikut ini contoh yang dapat kita ambil sebagai bahan percobaan:
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kita menambah satu posisi berukuran 1 lot setiap kali kita mendapatkan keuntungan sebesar 500 pips. Ketika harga turun dari level 1.51000 ke 1.50750, total keuntungan kita masih tersisa 750 pips. Di level ini kita bisa menutup seluruh posisi buy. Jika harga turun hingga mencapai level 1.50500, maka hasil seluruh transaksi kita akan impas. Teknik ini sangatlah bagus untuk kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trend.
2. Martingale
Dengan metode martingale, kita menambah posisi dua kali lipat dari transaksi sebelumnya disetiap kali kita mengalami kerugian. Contohnya:
Pada contoh ini diperlihatkan bahwa seorang trader telah menambah posisi sell sebanyak dua kali pada posisi sebelumnya setiap kenaikan 500 pips. Seandainya harga masih naik ke 1.51500, maka si trader akan menambah posisi Sell sebanyak 8 Lot. Sementara itu, keuntungan akan diperoleh ketika harga kembali ke 1.50500. Sebetulnya yang perlu anda waspadai ialah jika harga terus semakin naik, karena kerugian yang diderita justru akan semakin besar. Teknik ini bagus jika dipergunakan pada saat pergerakan pasar sedang sideway.
3. Anti Martingale
Anti-martingale justru mirip dengan pyramid, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi yang sebelumnya dimana setiap kali mendapatkan keuntungan.
Kita harus selalu memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbalik arah dimana akan membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss. Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pergerakan pasar dalam keadaan trending.
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar