Banyak temen trader yang mengeluh masalah waktu trading yang bisa dia lakukan. Sebagian merasa, karena trading baru sekedar hobi, maka hanya bisa dia lakukan di saat-saat luang alias diluar jam kerja (kantor). Sebagian lagi mengeluh, karena news yang “kebetulan” seringnya release di jam-jam tidur (WIB), maka untuk mengikuti news, kita harus rela menggeser jam tidur.
Akibatnya, banyak temen trader yang akhirnya punya kebiasaan menjadi burung hantu, alias melek malem dan tidur di siang hari. Sebenernya, kapan sih waktu yang tepat untuk trading? Apakah kita memang harus meluangkan banyak waktu di depan computer untuk melototin chart selama melakukan trading? Jam berapakah waktu yang tepat untuk masuk ke market?
Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas banyak ditanyakan oleh temen-temen yang baru memulai belajar trading. Terus terang klo pertanyaan itu diajukan ke saya, saya akan jawab: suka-suka kitalah, kan tidak ada keharusan ini-itu sehubungan dengan kegiatan trading kita. Tapi Ok deh, mungkin anda kurang puas dengan jawaban “asal-asalan” saya seperti itu. Marilah kita coba review, kapan sebaiknya atau kapan waktu yang tepat untuk ber-trading ria?
Begini deh… Menurut temen-temen trader senior, waktu trading sebaiknya disesuaikan dengan beberapa hal, misalnya pair yang kita tradingkan. Intinya, sesuaikan waktu trading kita dengan jam buka market dari negara yang mata uangnya kita tradingkan. Jadi misalnya kita trading di pair EUR/USD, maka sebaiknya kita mulai masuk market di jam/saat market Eropa buka dan juga jam/saat market US buka. Kenapa demikian? Alasannya, karena biasanya memang di saat-saat market di negara yang bersangkutan buka, terjadi pergerakan yang lumayan kenceng pada pair yang bersangkutan.
Waktu lain yang menarik untuk masuk market adalah saat-saat news dari negara yang mata uangnya kita tradingkan. Nah, ini dia masalahnya! Berhubung kita tinggal di Indonesia, maka seringkali news release terjadi di saat-saat yang kurang menguntungkan. Yah, maklum ajah, di saat seharusnya kita tidur nyenyak (WIB) jam kerja sedang berjalan di sebagian negara Eropa dan Amerika. Jadi untuk mengikuti news memang kadang kita perlu mengalah dan menggeser jam tidur kita. Tapi apakah memang untuk menjadi trader, kita mesti mengadopsi “gaya hidup burung hantu”? Gak perlulah. Toh kita trading tidak harus berdasarkan news. Malahan, buat sebagian temen trader yang beraliran technicalist, di saat-saat news mereka malahan menghidar dari market kok. Jadi, sebenernya gak haruslah kita begadangan menunggu news release.
Selain jam buka market dan jam release news, menurut saya, ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan dalam mengatur jadwal/waktu trading kita, yaitu: kapan kita mempunyai waktu yang luang untuk mengamati dan menganalisis market. Ini terutama perlu menjadi bahan pertimbangan utama bagi temen-temen trader yang masih mempunyai pekerjaan lain diluar kegiatan trading. Saran saya, janganlah kegiatan trading ini kemudian mengganggu kegiatan-kegiatan lain yang lebih penting, seperti waktu kerja (terutama bagi temen trader yang masih kerja kantoran) atau waktu-waktu penting lainnya seperti waktu ibadah atau waktu santai bersama keluarga atau orang terdekat kita.
Setuju? Eh, bukan maksud hati mencampuri urusan pribadi sesama temen trader loh. Mm, cuma dari menyimak cerita temen-temen trader, banyak ternyata yang mungkin karena keasyikan trading, akhirnya justru terlalu larut dengan kegiatan tradingnya dan melupakan “dunia nyata” di sekitarnya. Jangan sampai deh, kita justru lebih paham sifat indikator dan pair andalan kita dibanding memahami kondisi dan sifat orang-orang terdekat kita. Wah, bisa runyam tuh!
Nah, jadi gimana kesimpulannya nih? Kapan waktu yang tepat untuk trading? Dari uraian diatas, kira-kita bisa disimpulkan sendiri aja deh yaa. Begini kira-kira: waktu yang tepat untuk trading bagi masing-masing trader berbeda-beda, tergantung pada: pair yang ditradingkan, gaya trading (apakah akan mengikuti news atau tidak) dan waktu luang yang bisa kita sediakan tanpa mengganggu kegiatan rutin kita. Trading memang harus disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan kita. Intinya, saat trading kita harus enjoy deh. Jangan sampai trading malahan menambah beban stress dan permasalahan.
http://www.seputarforex.com/
Akibatnya, banyak temen trader yang akhirnya punya kebiasaan menjadi burung hantu, alias melek malem dan tidur di siang hari. Sebenernya, kapan sih waktu yang tepat untuk trading? Apakah kita memang harus meluangkan banyak waktu di depan computer untuk melototin chart selama melakukan trading? Jam berapakah waktu yang tepat untuk masuk ke market?
Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas banyak ditanyakan oleh temen-temen yang baru memulai belajar trading. Terus terang klo pertanyaan itu diajukan ke saya, saya akan jawab: suka-suka kitalah, kan tidak ada keharusan ini-itu sehubungan dengan kegiatan trading kita. Tapi Ok deh, mungkin anda kurang puas dengan jawaban “asal-asalan” saya seperti itu. Marilah kita coba review, kapan sebaiknya atau kapan waktu yang tepat untuk ber-trading ria?
Begini deh… Menurut temen-temen trader senior, waktu trading sebaiknya disesuaikan dengan beberapa hal, misalnya pair yang kita tradingkan. Intinya, sesuaikan waktu trading kita dengan jam buka market dari negara yang mata uangnya kita tradingkan. Jadi misalnya kita trading di pair EUR/USD, maka sebaiknya kita mulai masuk market di jam/saat market Eropa buka dan juga jam/saat market US buka. Kenapa demikian? Alasannya, karena biasanya memang di saat-saat market di negara yang bersangkutan buka, terjadi pergerakan yang lumayan kenceng pada pair yang bersangkutan.
Waktu lain yang menarik untuk masuk market adalah saat-saat news dari negara yang mata uangnya kita tradingkan. Nah, ini dia masalahnya! Berhubung kita tinggal di Indonesia, maka seringkali news release terjadi di saat-saat yang kurang menguntungkan. Yah, maklum ajah, di saat seharusnya kita tidur nyenyak (WIB) jam kerja sedang berjalan di sebagian negara Eropa dan Amerika. Jadi untuk mengikuti news memang kadang kita perlu mengalah dan menggeser jam tidur kita. Tapi apakah memang untuk menjadi trader, kita mesti mengadopsi “gaya hidup burung hantu”? Gak perlulah. Toh kita trading tidak harus berdasarkan news. Malahan, buat sebagian temen trader yang beraliran technicalist, di saat-saat news mereka malahan menghidar dari market kok. Jadi, sebenernya gak haruslah kita begadangan menunggu news release.
Selain jam buka market dan jam release news, menurut saya, ada satu hal lagi yang perlu kita perhatikan dalam mengatur jadwal/waktu trading kita, yaitu: kapan kita mempunyai waktu yang luang untuk mengamati dan menganalisis market. Ini terutama perlu menjadi bahan pertimbangan utama bagi temen-temen trader yang masih mempunyai pekerjaan lain diluar kegiatan trading. Saran saya, janganlah kegiatan trading ini kemudian mengganggu kegiatan-kegiatan lain yang lebih penting, seperti waktu kerja (terutama bagi temen trader yang masih kerja kantoran) atau waktu-waktu penting lainnya seperti waktu ibadah atau waktu santai bersama keluarga atau orang terdekat kita.
Setuju? Eh, bukan maksud hati mencampuri urusan pribadi sesama temen trader loh. Mm, cuma dari menyimak cerita temen-temen trader, banyak ternyata yang mungkin karena keasyikan trading, akhirnya justru terlalu larut dengan kegiatan tradingnya dan melupakan “dunia nyata” di sekitarnya. Jangan sampai deh, kita justru lebih paham sifat indikator dan pair andalan kita dibanding memahami kondisi dan sifat orang-orang terdekat kita. Wah, bisa runyam tuh!
Nah, jadi gimana kesimpulannya nih? Kapan waktu yang tepat untuk trading? Dari uraian diatas, kira-kita bisa disimpulkan sendiri aja deh yaa. Begini kira-kira: waktu yang tepat untuk trading bagi masing-masing trader berbeda-beda, tergantung pada: pair yang ditradingkan, gaya trading (apakah akan mengikuti news atau tidak) dan waktu luang yang bisa kita sediakan tanpa mengganggu kegiatan rutin kita. Trading memang harus disesuaikan dengan kondisi dan kenyamanan kita. Intinya, saat trading kita harus enjoy deh. Jangan sampai trading malahan menambah beban stress dan permasalahan.
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar