Hampir tiap trader forex tahu bahwa money management adalah aspek yang sangat penting untuk memperoleh hasil trading yang profitable. Money management harus diterapkan setiap kali akan membuka posisi trading. Jika kita cermati, ada beberapa mitos dalam money management yang banyak dipercaya oleh trader forex namun tidak sepenuhnya benar.
Marilah kita lihat mitos-mitos tersebut:
Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com
Marilah kita lihat mitos-mitos tersebut:
Mitos 1: Dalam menetapkan resiko, trader harus fokus pada besarnya pip
Sering kita temui trader yang menentukan resiko dan target profitnya dalam pip, bukan dalam nilai uangnya. Dasar pemikirannya adalah dengan tidak melibatkan nilai uang dalam perhitungan profit atau loss maka trader tersebut bisa mencegah keterlibatan emosinya dalam trading. Sebaliknya para trader profesional menghitung resiko dan target profitnya dalam nilai uang karena mereka tahu bahwa karena tujuan utama trading forex adalah memperoleh profit nyata dalam nilai uang, maka secara psikologis risk dan reward-nya harus ditetapkan dalam nilai uang, bukan besarnya pip. Karena trading forex bagi mereka adalah sebuah bisnis, dan setiap trade adalah sebuah transaksi maka menentukan resiko dalam pip kurang relevan. Dengan demikian resiko dalam pip yang besar bukan berarti resiko terhadap modal juga besar.
Sering kita temui trader yang menentukan resiko dan target profitnya dalam pip, bukan dalam nilai uangnya. Dasar pemikirannya adalah dengan tidak melibatkan nilai uang dalam perhitungan profit atau loss maka trader tersebut bisa mencegah keterlibatan emosinya dalam trading. Sebaliknya para trader profesional menghitung resiko dan target profitnya dalam nilai uang karena mereka tahu bahwa karena tujuan utama trading forex adalah memperoleh profit nyata dalam nilai uang, maka secara psikologis risk dan reward-nya harus ditetapkan dalam nilai uang, bukan besarnya pip. Karena trading forex bagi mereka adalah sebuah bisnis, dan setiap trade adalah sebuah transaksi maka menentukan resiko dalam pip kurang relevan. Dengan demikian resiko dalam pip yang besar bukan berarti resiko terhadap modal juga besar.
Mitos 2: Resiko 1% atau 2% dari modal sudah cukup bagus
Walaupun hal ini relatif dan tergantung dari besarnya balance dari masing-masing trader, tetapi menentukan besar resiko yang fleksibel dan tidak harus selalu dipatok dalam persentasi dari modal adalah lebih efektif. Hal ini bisa dilihat pada contoh perbandingan menentukan resiko terhadap modal dan persentasi profit / loss dibawah.
Walaupun hal ini relatif dan tergantung dari besarnya balance dari masing-masing trader, tetapi menentukan besar resiko yang fleksibel dan tidak harus selalu dipatok dalam persentasi dari modal adalah lebih efektif. Hal ini bisa dilihat pada contoh perbandingan menentukan resiko terhadap modal dan persentasi profit / loss dibawah.
Mitos 3: Stop loss yang besar mempunyai resiko lebih banyak
Banyak trader mengira bahwa dengan menentukan stop loss dalam pip yang besar resiko mereka dalam nilai uang juga besar dan sebaliknya. Secara psikologis pendapat demikian mungkin ada benarnya, tetapi jika mereka memahami konsep menentukan besar ukuran lot (position sizing), maka mitos itu jelas tidak benar. Position sizing adalah konsep untuk menentukan besarnya trading lot (lot size atau volume) yang disesuaikan dengan besarnya stop loss yang diinginkan. Misalnya jika besar resiko untuk sebuah posisi trading ditetapkan $200, dan besar stop loss 100 pip, maka ukuran trading lot adalah 2 mini-lot, yaitu $2 per pip ($2 per pip X 100 pip = $200). Tetapi jika kita tidak menyesuaikan besarnya ukuran lot dan hanya fokus pada besarnya stop loss yang kita tentukan, mitos tersebut benar. Contoh: trader A dan B sama-sama trading dalam 5 mini-lot atau $5 per pip, trader A menentukan stop loss sebesar 50 pip dan trader B sebesar 200 pip, jika memang kondisi pasar berlawana dengan prediksi mereka dan stop loss trader A dan B sama-sama kena, maka trader A loss sebesar $5 X 50 pip = $250 sedang trader B loss sebesar $5 X 200 pip = $1000. Jadi agar dapat menerapkan money management yang benar dalam trading forex, trader seharusnya memahami konsep position size tersebut dengan benar.
Banyak trader mengira bahwa dengan menentukan stop loss dalam pip yang besar resiko mereka dalam nilai uang juga besar dan sebaliknya. Secara psikologis pendapat demikian mungkin ada benarnya, tetapi jika mereka memahami konsep menentukan besar ukuran lot (position sizing), maka mitos itu jelas tidak benar. Position sizing adalah konsep untuk menentukan besarnya trading lot (lot size atau volume) yang disesuaikan dengan besarnya stop loss yang diinginkan. Misalnya jika besar resiko untuk sebuah posisi trading ditetapkan $200, dan besar stop loss 100 pip, maka ukuran trading lot adalah 2 mini-lot, yaitu $2 per pip ($2 per pip X 100 pip = $200). Tetapi jika kita tidak menyesuaikan besarnya ukuran lot dan hanya fokus pada besarnya stop loss yang kita tentukan, mitos tersebut benar. Contoh: trader A dan B sama-sama trading dalam 5 mini-lot atau $5 per pip, trader A menentukan stop loss sebesar 50 pip dan trader B sebesar 200 pip, jika memang kondisi pasar berlawana dengan prediksi mereka dan stop loss trader A dan B sama-sama kena, maka trader A loss sebesar $5 X 50 pip = $250 sedang trader B loss sebesar $5 X 200 pip = $1000. Jadi agar dapat menerapkan money management yang benar dalam trading forex, trader seharusnya memahami konsep position size tersebut dengan benar.
Kekuatan risk/reward ratio
Para trader profesional selalu fokus pada risk/reward ratio pada setiap posisi yang dibuka, baik single position maupun multiple position, dengan target profit yang realistis. Mereka telah mengerti bahwa trading forex adalah permainan probabilitas dan kecakapan mengelola modal (capital management). Banyak trader pemula yang mengabaikan perhitungan risk/reward ini dan biasa dengan hanya menentukan besar stop loss tetapi tidak menetapkan target profitnya hingga pergerakan harga berbalik melawan prediksi posisi yang telah dibukanya. Risk/reward ratio mesti ditentukan dengan lengkap untuk memperoleh persentasi profit / loss (winning percentage / loss percentage) yang nyata dalam keseluruhan trade.
Para trader profesional selalu fokus pada risk/reward ratio pada setiap posisi yang dibuka, baik single position maupun multiple position, dengan target profit yang realistis. Mereka telah mengerti bahwa trading forex adalah permainan probabilitas dan kecakapan mengelola modal (capital management). Banyak trader pemula yang mengabaikan perhitungan risk/reward ini dan biasa dengan hanya menentukan besar stop loss tetapi tidak menetapkan target profitnya hingga pergerakan harga berbalik melawan prediksi posisi yang telah dibukanya. Risk/reward ratio mesti ditentukan dengan lengkap untuk memperoleh persentasi profit / loss (winning percentage / loss percentage) yang nyata dalam keseluruhan trade.
Contoh perbandingan menentukan resiko terhadap modal
Misalnya trader 1 menentukan resiko sebesar 2% dari modal, dan trader 2 menentukan resiko dalam jumlah tertentu. Balance masing-masing adalah $5000, dan frekuensi trade sebanyak 4 kali dengan risk/reward ratio = 1 : 3. Persentasi profit / loss sama yaitu 50%.
Misalnya trader 1 menentukan resiko sebesar 2% dari modal, dan trader 2 menentukan resiko dalam jumlah tertentu. Balance masing-masing adalah $5000, dan frekuensi trade sebanyak 4 kali dengan risk/reward ratio = 1 : 3. Persentasi profit / loss sama yaitu 50%.
Trader 1:
resiko = 2% X $5000 = $100
Trade 1 loss = $5000 - $100 = $4900
Trade 2 loss = $4900 - $98 = $4802
Trade 3 profit = $4802 + $288 = $5090
Trade 4 profit = $5090 + $305 = $5395
resiko = 2% X $5000 = $100
Trade 1 loss = $5000 - $100 = $4900
Trade 2 loss = $4900 - $98 = $4802
Trade 3 profit = $4802 + $288 = $5090
Trade 4 profit = $5090 + $305 = $5395
Trader 2:
menetapkan resiko fixed sebesar $200
Trade 1 loss = $5000 - $200 = $4800
Trade 2 loss = $4800 - $200 = $4600
Trade 3 profit = $4600 + $600 = $5200
Trade 4 profit = $5200 + $600 = $5800
menetapkan resiko fixed sebesar $200
Trade 1 loss = $5000 - $200 = $4800
Trade 2 loss = $4800 - $200 = $4600
Trade 3 profit = $4600 + $600 = $5200
Trade 4 profit = $5200 + $600 = $5800
Dari contoh diatas tampak bahwa setelah terjadi drawdown (jumlah kerugian akibat loss yang berurutan) dengan persentasi profit dan loss yang sama, maka hasil akhir trader 2 lebih baik dari trader 1, dan juga misalnya terjadi drawdown dengan frekuensi trade yang lebih besar, trader 2 akan lebih cepat dalam recovery paling tidak untuk breakeven (balik modal).
Dari bahasan dan contoh diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan money managent yang benar dan tidak harus terpaku pada mitos, cepat atau lambat hasil trading yang konsisten dan profitable tentu bisa tercapai.
Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar