Market memiliki 3 kondisi utama yaitu trending, sideway, dan breakout. Dari ketiganya, yang paling sulit dipelajari adalah breakout. Trade breakout merupakan kombinasi antara detik-detik terakhir tren dan sideway. Karena para trader tidak tahu kapan market akan membentuk tren, maka trader hanya bisa mengantisipasi serta mengamati kecenderungan munculnya tren di zona support dan resisten. Jika harga dapat menembus kedua level tersebut, maka harga akan membuat suatu tren. Gambar berikut akan memberikan informasi yang lebih rinci mengenai breakout:
Kuncinya ada pada zona support atau resisten yang berfungsi sebagai penghambat sehingga harga tidak terus bergerak. Ketika penghambat ini tertembus atau rusak, zona support atau resisten menjadi hilang. Yang terjadi kemudian adalah harga akan bergerak lebih lama untuk meneruskan pergerakan sebelumnya atau dengan kata lain, harga sedang membentuk sebuah tren. Jika pada awalnya harga bergerak naik, maka ia akan bergerak jauh lebih tinggi. Begitu juga jika harga bergerak turun, maka ia akan bergerak lebih turun lagi.
Sayangnya, mempelajari strategi breakout tidak semudah yang Anda bayangkan karena jika dicermati lebih detil, strategi ini mengandung resiko yang besar. Resiko itu terletak pada kemungkinan terpantulnya harga setelah berhasil menembus level penghambat. Dapat disimpulkan bahwa tertembusnya level penghambat tidak dapat 100% menjadi patokan terus bergeraknya harga semakin tinggi atau rendah. Karena itu, pencarian volatelitas harga sangat diperlukan bagi para pengguna strategi breakout.
Mencari Volatilitas
Jika Anda melihat adanya volatelitas harga yang tinggi, maka itu dapat menjadi gambaran awal terjadinya suatu tren dan akan sangat membantu Anda dalam memvisualisasikan perjalanan tren tersebut. Untuk itu, Anda memerlukan data-data fundamental sebagai acuan terjadinya volatelitas harga. Dan ketika Anda sudah mengetahui terjadinya volatelitas, Anda dapat melakukan open posisi di saat level penghambat mulai ditembus. Di bawah ini akan ditunjukkan bagaimana strategi breakout dapat diterapkan ketika terjadi news payrolls Non-Farm pada bulan Mei tahun ini:
Dari gambar di atas, tampak bahwa harga mampu menembus zona support yang telah terbentuk. Adanya rilis berita mendorong pergerakan harga menjadi semakin cepat sehingga mampu menembus level penghambat.
Perlu diperhatikan bahwa breakout akan semakin sering dilakukan mengikuti volatelitas harga yang semakin meningkat. Anda dapat mengetahui terjadinya breakout saat harga berada di zona support atau resisten. Sama seperti yang telah diungkapkan pada artikel sebelumnya, strategi ini juga memiliki resiko yang besar dan jika tidak diminimalisir dapat menghancurkan akun Anda. Gunakanlah manajemen resiko sebagai cara yang efektif untuk menjaga keamanan transaksi Anda dari awal sampai akhir.
Sumber:
Dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Kuncinya ada pada zona support atau resisten yang berfungsi sebagai penghambat sehingga harga tidak terus bergerak. Ketika penghambat ini tertembus atau rusak, zona support atau resisten menjadi hilang. Yang terjadi kemudian adalah harga akan bergerak lebih lama untuk meneruskan pergerakan sebelumnya atau dengan kata lain, harga sedang membentuk sebuah tren. Jika pada awalnya harga bergerak naik, maka ia akan bergerak jauh lebih tinggi. Begitu juga jika harga bergerak turun, maka ia akan bergerak lebih turun lagi.
Sayangnya, mempelajari strategi breakout tidak semudah yang Anda bayangkan karena jika dicermati lebih detil, strategi ini mengandung resiko yang besar. Resiko itu terletak pada kemungkinan terpantulnya harga setelah berhasil menembus level penghambat. Dapat disimpulkan bahwa tertembusnya level penghambat tidak dapat 100% menjadi patokan terus bergeraknya harga semakin tinggi atau rendah. Karena itu, pencarian volatelitas harga sangat diperlukan bagi para pengguna strategi breakout.
Mencari Volatilitas
Jika Anda melihat adanya volatelitas harga yang tinggi, maka itu dapat menjadi gambaran awal terjadinya suatu tren dan akan sangat membantu Anda dalam memvisualisasikan perjalanan tren tersebut. Untuk itu, Anda memerlukan data-data fundamental sebagai acuan terjadinya volatelitas harga. Dan ketika Anda sudah mengetahui terjadinya volatelitas, Anda dapat melakukan open posisi di saat level penghambat mulai ditembus. Di bawah ini akan ditunjukkan bagaimana strategi breakout dapat diterapkan ketika terjadi news payrolls Non-Farm pada bulan Mei tahun ini:
Dari gambar di atas, tampak bahwa harga mampu menembus zona support yang telah terbentuk. Adanya rilis berita mendorong pergerakan harga menjadi semakin cepat sehingga mampu menembus level penghambat.
Perlu diperhatikan bahwa breakout akan semakin sering dilakukan mengikuti volatelitas harga yang semakin meningkat. Anda dapat mengetahui terjadinya breakout saat harga berada di zona support atau resisten. Sama seperti yang telah diungkapkan pada artikel sebelumnya, strategi ini juga memiliki resiko yang besar dan jika tidak diminimalisir dapat menghancurkan akun Anda. Gunakanlah manajemen resiko sebagai cara yang efektif untuk menjaga keamanan transaksi Anda dari awal sampai akhir.
Sumber:
Dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar