Seperti telah dijelaskan pada tulisan bagian (1), John Murphy lebih mengutamakan arah pergerakan harga atau trend dalam menerapkan analisa teknikal. Setelah kita mengidentifikasi arah trend secara garis besar sehingga diperoleh perspektif pergerakan harga dalam jangka panjang, berikut adalah langkah-langkah lanjutannya:
2. Mengetahui dan mengikuti arah trend saat ini
Amati pola pergerakan harga dan dan tentukan arah trend. Uptrend terjadi bila level harga terendah (lembah) lebih tinggi dari level lembah sebelumnya, dan level harga tertinggi (puncak) juga lebih tinggi dari level puncak sebelumnya. Sebaliknya suatu pola pergerakan harga dinamakan downtrend bila level-level lembah dan puncaknya lebih rendah dari level lembah dan puncak yang terjadi sebelumnya. Trend dalam pasar ada 3 jenis: trend jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Amati pola pergerakan harga dan dan tentukan arah trend. Uptrend terjadi bila level harga terendah (lembah) lebih tinggi dari level lembah sebelumnya, dan level harga tertinggi (puncak) juga lebih tinggi dari level puncak sebelumnya. Sebaliknya suatu pola pergerakan harga dinamakan downtrend bila level-level lembah dan puncaknya lebih rendah dari level lembah dan puncak yang terjadi sebelumnya. Trend dalam pasar ada 3 jenis: trend jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Tentukan terlebih dahulu Anda akan trading pada jangka panjang, menengah atau jangka pendek. Gunakan time frame trading yang sesuai. Jika Anda ingin trading pada jangka menengah, gunakan chart weekly dan chart daily. Jika Anda trader harian, paling tidak Anda menggunakan chart daily disamping chart 4-hour atau yang lebih rendah.
Pada tiap time frame yang Anda pilih, hendaknya selalu dibandingkan dengan chart pada time frame yang lebih tinggi guna menentukan arah trend jangka panjang sebagai acuan. Untuk timing membuka posisi trading, Anda bisa menggunakan time frame yang lebih rendah. John Murphy menyarankan agar buy pada level harga yang paling rendah untuk uptrend, dan sell pada level harga yang paling tinggi untuk downtrend.
3. Menentukan level terendah dan level tertinggi
Setelah menentukan arah trend, selanjutnya tentukan level support dan resistance. Yang paling pas untuk membuka posisi buy adalah pada level yang dekat dengan level support terakhir. Sebaliknya untuk membuka posisi sell sebaiknya pada level yang mendekati level resistance terakhir. Jika level puncak resistance telah ditembus (break), maka biasanya level lembah arah baliknya (koreksi) adalah level support barunya yang terdekat, dan garis downtrend sebagai garis resistance berubah sebagai garis support. Level puncak sebelumnya menjadi level lembah yang baru, dan sebaliknya untuk level support yang telah ditembus, level lembah sebelumnya menjadi level puncak yang baru.
Setelah menentukan arah trend, selanjutnya tentukan level support dan resistance. Yang paling pas untuk membuka posisi buy adalah pada level yang dekat dengan level support terakhir. Sebaliknya untuk membuka posisi sell sebaiknya pada level yang mendekati level resistance terakhir. Jika level puncak resistance telah ditembus (break), maka biasanya level lembah arah baliknya (koreksi) adalah level support barunya yang terdekat, dan garis downtrend sebagai garis resistance berubah sebagai garis support. Level puncak sebelumnya menjadi level lembah yang baru, dan sebaliknya untuk level support yang telah ditembus, level lembah sebelumnya menjadi level puncak yang baru.
4. Mengidentifikasi kapan trend akan berbalik arah
Perlu diketahui perbedaan antara retracement dan reversal. Arti keduanya sama yaitu pembalikan arah pergerakan harga, tetapi retracement bersifat koreksi dengan arah trend utama yang tetap sama, sedang reversal adalah pembalikan arah trend utama. Retracement yang terjadi pada time frame jangka panjang bisa berarti reversal pada time frame yang lebih rendah. Baik retracement atau reversal ada batas atau ukurannya, biasanya dinyatakan dalam persentasi dari keseluruhan batas-batas level (range) harga pada trend utama.
Perlu diketahui perbedaan antara retracement dan reversal. Arti keduanya sama yaitu pembalikan arah pergerakan harga, tetapi retracement bersifat koreksi dengan arah trend utama yang tetap sama, sedang reversal adalah pembalikan arah trend utama. Retracement yang terjadi pada time frame jangka panjang bisa berarti reversal pada time frame yang lebih rendah. Baik retracement atau reversal ada batas atau ukurannya, biasanya dinyatakan dalam persentasi dari keseluruhan batas-batas level (range) harga pada trend utama.
Dalam pasar riil memang selalu terjadi retracement dan reversal seperti yang diuraikan dalam teori gelombang Elliot (Elliot wave). Anda bisa menentukan persentasi koreksi dengan sederhana, biasanya 50% dari range harga pada trend utama, dengan minimum sepertiga (33.3%) dan maksimum dua pertiga (66.7%) dari range harga trend utama. Kaidah retracement Foibonacci yang sangat populer menyatakan level-level retracement selalu terjadi pada 38.2%, 50% dan 61.8% dari range harga trend utama. Saat terjadi retracement pada uptrend, John Murphy menganjurkan jika ingin membuka posisi buy sebaiknya pada area antara 33%-38% dari range harga trend utama.
5. Menarik garis trend pada titik-titik penting arah pergerakan harga
Titik-titik penting arah pergerakan harga uptrend adalah minimal 2 titik support yang berdekatan, dan untuk downtrend minimal 2 titik resistance yang berdekatan. Garis uptrend ditarik dengan menghubungkan 2 titik support terdekat dan garis downtrend ditarik dengan menghubungkan 2 titik resistance terdekat.
Titik-titik penting arah pergerakan harga uptrend adalah minimal 2 titik support yang berdekatan, dan untuk downtrend minimal 2 titik resistance yang berdekatan. Garis uptrend ditarik dengan menghubungkan 2 titik support terdekat dan garis downtrend ditarik dengan menghubungkan 2 titik resistance terdekat.
Garis trend adalah alat analisa teknikal yang paling sederhana tetapi efektif. Biasanya garis trend sulit untuk ditembus, dan garis trend bisa dianggap cukup valid bila telah tersentuh oleh pergerakan harga minimal sebanyak 3 kali. Makin panjang sebuah garis trend dan makin sering diuji, maka akan semakin kuat dan penting. Garis trend yang telah ditembus (break) biasanya mengisyaratkan akan terjadinya pembalikan arah trend.
Sumber : stockcharts.com
Sumber : stockcharts.com
Posting Komentar