0
Jurnal trading adalah catatan seluruh hasil trading yang kita lakukan sesuai dengan rencana trading yang telah kita buat. Secara rinci kita catat riwayat level entry dan exit, besarnya stop loss dan target profit, risk/reward ratio dan ukuran lot trading (position size). Jurnal trading diperlukan sebagai alat untuk mengevaluasi trading kita. Tanpa evaluasi yang terus menerus dan rutin kita tidak akan tahu performace kita dalam trading yang telah kita lakukan. Dalam platform trading kita memang telah dicatat semua hasil transaksi kita, tetapi lebih bersifat alat bukti transaksi seperti halnya nota jual beli. Seperti pada platform Metatrader kita dapati Account History, Statement dan Detailed Statement yang bisa kita gunakan sebagai bukti transaksi bila kita melakukan komplain ke broker.

Jurnal trading yang kita buat mungkin tidak mesti sedetail statement pada platform trading, tetapi lebih sebagai ‘alat bukti’ bahwa kita telah melakukan apa yang telah kita rencanakan. Tidak ada acuan baku untuk membuat jurnal trading dan sepenuhnya bergantung pada selera dan personality masing-masing trader. Point-point penting yang bisa kita peroleh dari evaluasi berdasarkan jurnal trading adalah:

1. Apakah kita telah melakukan trade sesuai dengan metode dan strategi yang telah kita rencanakan? Jika belum berikan alasannya dan jika menyimpang dari strategi berikan catatan khusus, misalnya karena terpengaruh oleh opini analis atau alasan lainnya.
2. Jika kita telah melakukan trade sesuai strategi, apakah hasil akhirnya setiap periode waktu tertentu (misal seminggu atau 2 minggu) makin baik, tetap atau makin jelek? (Mungkin perlu dibuat grafik untuk lebih memudahkan evaluasi).

3. Rencana trading terdiri dari 3 bagian utama yaitu sistem trading, money management dan emotion management. Dengan mengacu pada hasil akhir, bagian mana yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan? Tidak hanya saat hasil trading kita jelek, ketika hasil trading kita bagus tentunya kita ingin lebih bagus lagi.
4. Apakah kita telah disiplin? Berdasar point (1), jika kita sering menyimpang dari rencana atau sering melewatkan sinyal trading karena ragu-ragu berarti kita masih kurang disiplin. Kalau hal ini yang terjadi kita bisa melakukan catatan tambahan pada emotion management guna perbaikan. Faktor disiplin adalah sangat penting untuk memperoleh hasil trading yang konsisten.

Contoh sebuah jurnal trading forex
Jurnal trading merupakan output dari 3 bagian rencana trading diatas, dan sebaiknya dibuat dengan singkat, rinci tapi cukup jelas. Berikut contoh sebuah jurnal trading forex dari seorang trader yang kebetulan menggunakan metode dan strategi price action:


Kolom stop loss (planned stop) mesti ditentukan terlebih dahulu. Kolom target (planned target) ditentukan setelahnya, dan jika kita ingin menggunakan trailing stop, kita bisa memberikan catatan pada kolom tersebut misalnya: trail stop setiap sekian pip.



Pada kolom setup dituliskan sinyal trading yang kita anggap valid sesuai strategi dalam rencana trading.
Diatas hanyalah contoh. Anda bisa membuat jurnal trading sesuai selera dan keinginan Anda.


Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com
http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top