0
Banyak trader yang kurang menaruh perhatian pada money management, mereka lebih fokus pada strategi trading untuk memperoleh profit sebesar mungkin. Namun dalam jangka panjang hasil trading yang konsisten ditentukan oleh penggunaan money management yang efektif. Trader profesional tentu akan sangat peduli pada hal ini. Nial Fuller, seorang trader dan mentor forex yang berpengalaman menganggap money management sebagai "holy grail" yang sesungguhnya dalam trading. Dari pengalaman tradingnya, dan dari berbagai pertanyaan dan masukan ketika ia mendampingi para client-nya, ia menuliskan beberapa tip dalam menerapkan money management seperti yang tersaji pada artikel ini.




Mungkin saja money management adalah sesuatu yang membosankan untuk dibicarakan. Itu bisa jadi karena kurang menarik, dan tidak berhubungan langsung dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh saat entry. Biasanya money management dianggap sebagai hal yang bisa dipikirkan belakangan, ketika hendak meningkatkan profit atau mengatur ulang portofolio dalam account trading.

Anggapan itu benar jika Anda bisa menghasilkan keuntungan yang konsisten. Bahkan jika hasil trading Anda bisa selalu positif, tidak masalah jika Anda tidak menerapkan money management. Tetapi bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Atau mungkin kadang profit kadang loss?

Pada umumnya trader yang mengabaikan money management akan mengalami kesulitan yang sulit dikendalikan. Anggaplah Anda memiliki strategi trading yang canggih dan pada suatu kesempatan trading, Anda berhadapan dengan kondisi pasar yang begitu "sempurna" bagi strategi Anda. Apakah Anda akan masuk pasar dengan mempertaruhkan seluruh modal dalam account trading Anda? Disinilah pentingnya penggunaan money management yang proporsional dan efektif. Berikut ini beberapa tip yang bisa Anda pertimbangkan.

Menjaga besarnya resiko dengan konsisten
Seorang trader profesional, Marty Schwartz, mengatakan agar jangan pernah menaikkan posisition size atau ukuran lot Anda kecuali Anda melipat-gandakan balance account Anda menjadi 2 atau 3 kali. Banyak trader yang membuat kesalahan dengan bertaruh memperbesar ukuran lot ketika mereka memperoleh keuntungan. Hal inilah yang sering kali membuat account trading mereka kritis dan terkena margin call.

Dari pengamatan saya kesalahan trader yang menetapkan resiko dengan tidak konsisten tersebut sering terjadi disamping tidak adanya rencana trading sebagai acuan. Tentunya hal ini wajar dan alami. Setelah Anda memperoleh profit yang cukup lumayan, atau bahkan berturut-turut, risk aversion atau kehati-hatian Anda terhadap resiko yang mungkin terjadi akan berkurang, dan Anda cenderung untuk over confidence atau mempunyai rasa percaya diri yang berlebihan.

Namun perlu Anda ketahui bahwa sebagus apapun metode dan strategi Anda, probabilitas profit dan loss Anda akan mengikuti pola distribusi acak (random distribution), yang berarti tidak ada alasan logis untuk mengklaim bahwa probabilitas profit Anda akan selalu besar, atau probabilitas kerugian Anda akan lebih kecil. Jadi sebenarnya tidak ada alasan yang definitif untuk memperbesar ukuran lot trading Anda.

Kita memang cenderung menyukai gambling, dan tidak begitu saja dengan mudah menghilangkan rasa euforia ataupun rasa percaya diri yang berlebihan. Bahkan trader terkenal Richard Dennis juga pernah mengalami hal ini yang menyebabkan hampir seluruh account yang dikelolanya nyaris ludes. Seperti halnya Richard Dennis yang kemudian menganjurkan konsistensi dan disiplin dalam trading, kita juga seharusnya konsisten dan disiplin dalam menerapkan resiko pada setiap trade yang kita lakukan.


Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com

Tips Menggunakan Money Management (3)


http://www.seputarforex.com/

Posting Komentar

 
Top