Level Support (S) dan Resistance (R) dianggap salah satu alat teknis yang paling penting digunakan di pasar Forex. Pada titik chart Anda dapat menggunakan titik SR untuk mengetahui arah trend, mempersiapkan order, serta melakukan exit. Hari ini, Anda akan diajak belajar mengenai cara menggunakan trendline.
Ketika mulai menggaris chart dengan trendline, pengetahuan yang paling penting adalah setiap orang tidak akan sama dalam menarik garis trendline. Walaupun misalnya Anda, saya, dan trader lainnya melakukan penggarisan pada chart yang sama, mungkin hasilnya akan beda. Sama-sama penggarisannya, namun tetap beda atau bisa dibilang mirip. Inilah yang mesti dipahami dalam penggarisan trendline, sehingga trader yang menggunakan metode ini tidak mudah terpengaruh oleh hasil analisis trader lain.
Dari gambar di atas, dapat dilihat contoh grafik mingguan NAS 100 (Nasdaq). Harga dalam keadaan up-trend karena telah naik 1.832 poin lebih tinggi selama 42 bulan terakhir. Anda dapat menarik trendline dengan menghubungkan serangkaian titik yang bisa ditandai dengan warna hijau. Baris ini bertindak sebagai support karena harga diharapkan untuk bertindak sebagai dasar, di mana bila harga telah menyentuh titik support tersebut akan memantul kembali ke atas.
Setelah trend selesai, maka trader dapat mengambil keuntungan dari titik tertinggi dengan menciptakan order buy. Waktu potensial untuk mengambil long position yang baru dalam up-trend adalah ketika harga yang diperjual-belikan mengalami penurunan ke support dan melakukan bounce. Setelah harga menyentuh titik support dan tidak turun lagi, maka Anda bisa menempatkan entri buy terbaru. Selagi trend masih up, trader juga bisa membatasi risiko dengan menetapkan stop loss di bawah support tersebut.
Dalam contoh lain Anda dapat melihat grafik 8-Hour dari EUR/AUD telah menurun. Perhatikan bagaimana trendline dibentuk dengan menghubungkan garis tertinggi pada grafik yang ditandai dengan warna hijau.
Karena trendline menunjukkan harga bergerak lebih rendah, maka Anda harus mempertimbangkan EUR/AUD dalam keadaan down-trend yang kuat. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk mempersiapkan sell pada posisi baru, saat harga bergerak kembali dari titik resistance. Trader harus mencari harga yang menyentuh resistance tapi tidak terus bergerak ke atas. Ketika harga mulai bergerak kembali ke arah trend, Anda akan memiliki sinyal jual yang valid.
Namun bukan berarti trade bisa santai. Dalam skenario ini trader masih harus memberi batas kerugian dengan stop loss yang ditempatkan di atas resistace.
Sumber:
Dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Ketika mulai menggaris chart dengan trendline, pengetahuan yang paling penting adalah setiap orang tidak akan sama dalam menarik garis trendline. Walaupun misalnya Anda, saya, dan trader lainnya melakukan penggarisan pada chart yang sama, mungkin hasilnya akan beda. Sama-sama penggarisannya, namun tetap beda atau bisa dibilang mirip. Inilah yang mesti dipahami dalam penggarisan trendline, sehingga trader yang menggunakan metode ini tidak mudah terpengaruh oleh hasil analisis trader lain.
Dari gambar di atas, dapat dilihat contoh grafik mingguan NAS 100 (Nasdaq). Harga dalam keadaan up-trend karena telah naik 1.832 poin lebih tinggi selama 42 bulan terakhir. Anda dapat menarik trendline dengan menghubungkan serangkaian titik yang bisa ditandai dengan warna hijau. Baris ini bertindak sebagai support karena harga diharapkan untuk bertindak sebagai dasar, di mana bila harga telah menyentuh titik support tersebut akan memantul kembali ke atas.
Setelah trend selesai, maka trader dapat mengambil keuntungan dari titik tertinggi dengan menciptakan order buy. Waktu potensial untuk mengambil long position yang baru dalam up-trend adalah ketika harga yang diperjual-belikan mengalami penurunan ke support dan melakukan bounce. Setelah harga menyentuh titik support dan tidak turun lagi, maka Anda bisa menempatkan entri buy terbaru. Selagi trend masih up, trader juga bisa membatasi risiko dengan menetapkan stop loss di bawah support tersebut.
Dalam contoh lain Anda dapat melihat grafik 8-Hour dari EUR/AUD telah menurun. Perhatikan bagaimana trendline dibentuk dengan menghubungkan garis tertinggi pada grafik yang ditandai dengan warna hijau.
Karena trendline menunjukkan harga bergerak lebih rendah, maka Anda harus mempertimbangkan EUR/AUD dalam keadaan down-trend yang kuat. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk mempersiapkan sell pada posisi baru, saat harga bergerak kembali dari titik resistance. Trader harus mencari harga yang menyentuh resistance tapi tidak terus bergerak ke atas. Ketika harga mulai bergerak kembali ke arah trend, Anda akan memiliki sinyal jual yang valid.
Namun bukan berarti trade bisa santai. Dalam skenario ini trader masih harus memberi batas kerugian dengan stop loss yang ditempatkan di atas resistace.
Sumber:
Dailyfx.com
http://www.seputarforex.com/
Posting Komentar